nasional

Ketergugahan Briptu Renita Rismayanti yang Berbuah Penghargaan PBB, Dua Kali Terjangkit Malaria Selama Proses Pembuatan Basis Data Kriminal

Rabu, 29 Mei 2024 | 21:56 WIB
Renita Rismayanti

Basis data kriminal yang dikembangkan Briptu Renita Rismayanti memudahkan polisi PBB yang ditugaskan di Afrika Tengah memetakan dan menganalisa titik rawan kejahatan. Petinggi operasi PBB memujinya sebagai bentuk kontribusi perempuan kepada perdamaian. 

Ilham Wancoko, Jakarta

 

Prokal.co - TINGKAT kejahatan yang tinggi di Republik Afrika Tengah membuat hati Briptu Renita Rismayanti tergugah. Sebagai petugas database kejahatan dalam Misi Stabilisasi Terintegrasi Multidimensi PBB di negeri bekas jajahan Prancis tersebut, perempuan asal Magelang, Jawa Tengah, itu berupaya keras untuk membantu. 

Selama berbulan-bulan bekerja, akhirnya Renita berhasil mengembangkan basis data kriminal. Basis data kriminal itu memudahkan polisi PBB memetakan dan menganalisa titik rawan kejahatan. 

Nantinya teknologi basis data kriminal itu akan diserahkan ke kepolisian Republik Afrika Tengah. “Supaya dapat membantu mereka merencanakan operasi dan mendukung keamanan masyarakat,” ujarnya dalam beberapa kesempatan ketika dikontak Jawa Pos dari Jakarta. 

Polwan 27 tahun itu merupakan salah satu anggota Kontingen Garuda Bhayangkara Satgas FPU 5 Minusca yang bertugas di Bangui, Republik Afrika Tengah. Kontingen tersebut terdiri dari 116 pria dan 40 wanita.  

Sejumlah tantangan dihadapi Renita yang menjadi anggota Polwan sejak 2014 itu selama  membantu membuat basis data kriminal tersebut. Salah satunya, terjangkit malaria. ”Bukan hanya sekali, tapi dua kali,” paparnya ketika dikontak kembali Senin (27/5) malam. 

Padahal, setiap petugas telah diberikan vaksin malaria. ”Rasa sakitnya malaria ini tidak terbayangkan. Dari pegal linu, demam, sakit kepala, mual, semua campur aduk,” ujarnya.  Dia pun sempat khawatir sakitnya tersebut mempengaruhi tugasnya. Namun, keyakinannya dan keteguhannya membuatnya mampu melewati masa sulit. 

Setelah upayanya membantu membuat basis data kriminal selesai, atasannya di PBB mengajukannya menjadi salah satu penerima penghargaan PBB. Melalui seleksi yang ketat, akhirnya Renita diganjar PBB penghargaan UN Police Woman of The Year dalam ajang Pekan Polisi PBB di New York pada 16 November 2023 lalu.

Renita merasa beruntung karena bisa menggunakan kemampuannya dalam bidang teknologi untuk meningkatkan keamanan di Republik Afrika Tengah. ”Ini menjadi bukti semua bidang di kepolisian itu terbuka untuk perempuan meraih prestasi,” jelasnya.  

Dia berharap penghargaan itu bisa menjadi motivasi untuk semua anggota Polri. Sekaligus merupakan bentuk terima kasih terhadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kadivhubinter Polri Irjen Krisna Mukti yang telah memberikan dukungan.

”Tanpa dukungan Kapolri dan Kadivhubinter, tentunya ini tidak akan tercapai,” paparnya.

Sementara itu, Penasihat Kepolisian PBB Faisal Shahkar menuturkan, masa depan kepolisian PBB semakin cerah berkat kontribusi Briptu Renita. Sekaligus membuktikan bahwa tidak hanya polisi laki-laki yang bisa membuat gagasan baru.

Halaman:

Terkini