PROKAL.CO-Himpunan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung program strategis nasional di sektor pertanian.
Komitmen ini diwujudkan melalui kegiatan tanam raya perdana bawang putih di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (12/6/2025).
Baca Juga: Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Panen Raya Jagung di PPU, Legislatif Kaltim Apresiasi Polda
Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam mendukung akselerasi swasembada bawang putih nasional.
Dalam menyukseskan program tanam raya perdana bawang putih, Himpuni menunjuk PT Agrihilir Asta Nusantara yang melakukan kerja sama dengan Kelompok Tani Pusuk Pujata.
Pada kesempatan tersebut, Syamsudin Hadi Sutarto yang merupakan Sekjen KA Unsoed dan CEO BUMN Track, mewakili Badan Eksekutif Himpuni, sedangkan Kelompok Tani Pusuk Pujata dipimpin oleh Egi Frisma Suryadi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Lombok Timur, Moch Edwin Hadiwijaya dan perwakilan Satgas Pangan Nasional, Direktur Perbenihan Hortikultura, Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI), Inti Pratiwi Nashwari, juha para penyuluh dan petani.
Dalam sambutannya, Inti Pratiwi, menyampaikan bahwa sejak 2023, Kementan telah konsisten melaksanakan program produksi benih bawang putih melalui skema swakelola dan kawasan benih.
Antara lain dengan memfasilitasi bantuan benih dan sarana produksi kepada para petani.
“Pada tahun 2025, kami mengalokasikan dukungan APBN untuk produksi benih bawang putih seluas total 410 hektare yang tersebar di empat provinsi, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, dan NTB,” katanya.
“Dari jumlah tersebut, Kabupaten Lombok Timur menjadi lokasi terbesar dengan luas 288 hektare atau 70 persen dari total luasan nasional,” sambungnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Himpuni mendapat mandat dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk memfasilitasi permodalan bagi dua kelompok tani binaan Kementan.
Yakni di Lombok Timur seluas 10 hektare dan di Kabupaten Tegal seluas 3 hektare.
“Kolaborasi ini menjadi contoh konkret sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, komunitas petani, dan elemen masyarakat sipil yang diwakili oleh organisasi alumni perguruan tinggi negeri,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Badan Eksekutif Himpuni Syamsudin Hadi Sutarto mengatakan, tanam raya perdana ini juga menjadi bagian dari dukungan langsung terhadap target Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, yang juga menjabat sebagai Koordinator Presidium Himpuni, dalam upaya mencapai swasembada bawang putih nasional.
Diketahui, saat ini Indonesia masih mengimpor bawang putih dalam jumlah besar, yakni 611 ribu ton per tahun.
Melalui program seperti ini diawali 10 hektare untuk target 20 ton per hektare dengan kualitas hasil bisa mengimbangi impor bawang putih dari Tiongkok.
“Budidaya bawang putih yang selama ini hanya mencapai 10-12 ton per hektare, ini sebagai kickoff untuk target 20 ton per hektare Sesuai Keputusan Mentan,” ujar Syamsudin Hadi Sutarto.
Selain agar produksi dalam negeri dapat ditingkatkan secara signifikan sehingga kebergantungan terhadap impor dapat ditekan, program ini sekaligus memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan nasional. (*)