PROKAL.CO - Promedia Teknologi Indonesia (PTI) menggelar Mediapreneur Talks di Hotel Mercure Serpong Alam Sutera, Tangerang, Provinsi Banten, Rabu, 2 Juli 2025.
Mediapreneur Talks menjadi salah satu rangkaian acara dalam event roadshow bertajuk Journalism 360: Jurnalisme Berkualitas dan Berkelanjutan.
Sebelumnya Promedia menghadirkan seminar jurnalistik ini di Hotel Santika Premiere Dyandra Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), pada Kamis 23 Januari 2025.
Banten sebagai salah satu rangkaian acara roadshow perjalanan ke-4 dari enam kota di Indonesia.
Sebelumnya, Promedia telah menggelar kegiatan Mediapreneur Talks di Semarang (Oktober 2024), Palembang (Desember 2024), dan Medan (Januari 2025).
Acara Mediapreneur Talks Episode ke-4 yang hadir di Banten ini menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, serta didukung oleh Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB), dan Bank BJB Syariah.
Tujuan Promedia menggelar Mediapreneur Talks untuk memberikan wawasan seputar bisnis media informasi kepada insan pers, content creator, dan pengusaha media.
Promedia juga menghadirkan tiga pembicara yang ahli dalam bidangnya.
Yakni, Agus Sulistriyono selaku CEO Promedia, Ilona Juwita sebagai CEO Props, dan Suprapto Sastro Atmojo selaku Ketua Komite Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas (KTP2JB) atau yang juga dikenal Komite Publisher Rights.
Mediapreneur Talks mengangkat tiga pembahasan utama.
Yakni, tentang lanskap dan model bisnis media berkelanjutan, tren iklan digital terkini, dan pengembangan jurnalisme berkualitas.
Pada kesempatan itu, Agus Sulistriyono selaku CEO Promedia menjelaskan tentang Promedia yang berkolaborasi membangun media online bersama para pemilik media, dengan mengusung konsep economic sharing atau gotong royong.
"Promedia Teknologi Indonesia adalah perusahaan teknologi dan konsultan media. Kita kolaborasi membangun media online arus utama bersama para pemilik media dan jurnalis di seluruh Indonesia," ucap Agus Sulistriyono.
"Perusahaan ini memberikan dukungan teknologi, infrastruktur, pelatihan, strategi dan monetisasi dengan mengusung konsep economic sharing atau gotong royong," lanjutnya.
Agus Sulistriyono kemudian mengajak para pengusaha media di Banten untuk membangun optimisme agar senantiasa mempertahankan brand media yang telah dibangun selama bertahun-tahun.
Pada kesempatan itu, Agus Sulistriyono selaku CEO Promedia menjelaskan tentang Promedia yang berkolaborasi membangun media online bersama para pemilik media, dengan mengusung konsep economic sharing atau gotong royong.
"Promedia Teknologi Indonesia adalah perusahaan teknologi dan konsultan media. Kita kolaborasi membangun media online arus utama bersama para pemilik media dan jurnalis di seluruh Indonesia," ucap Agus Sulistriyono.
"Perusahaan ini memberikan dukungan teknologi, infrastruktur, pelatihan, strategi dan monetisasi dengan mengusung konsep economic sharing atau gotong royong," lanjutnya.
Agus Sulistriyono kemudian mengajak para pengusaha media di Banten untuk membangun optimisme agar senantiasa mempertahankan brand media yang telah dibangun selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Ada Isu Pengunjung Tak Boleh Bawa Tikar Sendiri di Pantai Manggar Balikpapan, Ini Klarifikasi Pengelola
"Di tengah kegalauan para pengusaha media, saya punya keyakinan bahwa bisnis informasi tidak akan pernah mati, tapi platform akan silih berganti," tegasnya.
Dalam diskusi bersama insan jurnalis dan pengusaha media di Banten itu, Ilona Juwita sebagai Co-Founder dan CEO ProPS turut memaparkan tentang pertumbuhan periklanan digital bagi Industri media.
"Pertumbuhan iklan di Indonesia di tahun 2025 diperkirakan sebesar 5,1 persen dengan nilai sekitar 4 juta dolar AS (setara Rp 64,9 miliar dengan kurs Rp 16.288)," ungkapnya.
Ilona juga menjelaskan tentang pentingnya pengelolaan data pelanggan untuk membuka peluang baru terkait monetisasi periklanan digital.
"Tidak hanya konten, pengelolaan data pelanggan menjadi sama pentingnya untuk memastikan pengalaman berkunjung yang tepat, dan peluang baru dalam monetisasi iklan," jelasnya.
"Di tengah kegalauan para pengusaha media, saya punya keyakinan bahwa bisnis informasi tidak akan pernah mati, tapi platform akan silih berganti," tegasnya.
Dalam diskusi bersama insan jurnalis dan pengusaha media di Banten itu, Ilona Juwita sebagai Co-Founder dan CEO ProPS turut memaparkan tentang pertumbuhan periklanan digital bagi Industri media.
"Pertumbuhan iklan di Indonesia di tahun 2025 diperkirakan sebesar 5,1 persen dengan nilai sekitar 4 juta dolar AS (setara Rp 64,9 miliar dengan kurs Rp 16.288)," ungkapnya.
Ilona juga menjelaskan tentang pentingnya pengelolaan data pelanggan untuk membuka peluang baru terkait monetisasi periklanan digital.
"Tidak hanya konten, pengelolaan data pelanggan menjadi sama pentingnya untuk memastikan pengalaman berkunjung yang tepat, dan peluang baru dalam monetisasi iklan," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Suprapto selaku Ketua KTP2JB menjelaskan tentang transformasi digital yang membawa disrupsi atau perubahan besar yang dapat menggantikan cara kerja maupun model bisnis bagi industri dan ekosistem media.
Ketua Komite Publisher Rights itu berpendapat, perubahan transformasi digital tersebut telah menimbulkan perubahan pola produksi informasi.
"Popularitas sosial media dan platform digital, meski memiliki dampak positif, juga membuka ruang pada masifnya hoax (berita bohong)," tutur Suprapto.
"Informasi dan disinformasi juga menjadi ancaman bagi jurnalisme yang berkualitas. Oleh sebab itu, didasari konteks inilah Perpres 32 tahun 2024 ditetapkan sebagai aturan perundang-undangan," sambungnya. (*)