• Senin, 22 Desember 2025

Ada Isu Pengunjung Tak Boleh Bawa Tikar Sendiri di Pantai Manggar Balikpapan, Ini Klarifikasi Pengelola

Photo Author
- Rabu, 2 Juli 2025 | 15:15 WIB
Spanduk dari Disporapar yang mewajibkan pedagang Pantai Manggar mencantumkan harga yang jelas pada menu makanan atau minuman.
Spanduk dari Disporapar yang mewajibkan pedagang Pantai Manggar mencantumkan harga yang jelas pada menu makanan atau minuman.

BALIKPAPAN — Ramai kabar larangan membawa tikar dan terpal sendiri ke Pantai Manggar Segara Sari beberapa hari terakhir mendapat respons langsung dari pengelola. Isu yang sempat viral di media sosial itu dibantah tegas oleh Kepala UPT Pantai Manggar, Rusdi Linting.

“Tidak ada larangan seperti itu. Pengunjung bebas membawa tikar, terpal, bahkan kursi lipat sendiri. Itu hak mereka,” ujar Rusdi pada Selasa, 1 Juli 2025. Ia menyebut, informasi yang beredar tersebut kemungkinan muncul akibat ulah oknum yang mencoba mengambil keuntungan, terutama saat jumlah pengunjung meningkat pada akhir pekan dan musim libur.

Sejumlah wisatawan sempat mengaku merasa terganggu karena diminta menyewa perlengkapan secara paksa oleh orang yang bukan petugas resmi. Untuk mencegah kejadian serupa, Rusdi mengimbau para pengunjung agar segera melaporkan ke petugas atau melalui kanal media sosial resmi jika mengalami intimidasi atau merasa tidak nyaman.

“Karena keterbatasan petugas, tidak semua titik bisa kami awasi secara langsung. Kami sangat terbuka menerima laporan, baik secara langsung di lapangan maupun daring,” jelasnya.

Rusdi juga menegaskan bahwa Pantai Manggar adalah ruang publik yang terbuka untuk semua kalangan. Namun, pengunjung diharapkan tetap menjaga ketertiban dan menghormati sesama. Pemasangan tikar atau terpal pribadi diperbolehkan selama tidak mengganggu pengunjung lain.

“Kalau mau gelar tikar, pastikan lokasinya kosong, bukan tempat yang sudah lebih dulu ditempati orang lain. Mari sama-sama saling menghargai,” pesannya.

Selain persoalan tikar, pengelola juga menanggapi keluhan terkait fasilitas toilet berbayar yang dinilai tidak memadai.

Rusdi menjelaskan bahwa beberapa toilet memang dikelola oleh warga setempat sebagai inisiatif mandiri. Namun, di area tengah dan barat pantai tersedia toilet umum yang bersih dan tidak dipungut biaya.

“Fasilitas gratis itu ada, dan terawat. Kami minta pengunjung lebih teliti mencari informasi di lokasi. Termasuk tempat makan pun banyak yang murah, rata-rata mulai dari Rp10 ribu,” tambahnya.

Dengan kunjungan yang bisa mencapai ribuan orang per akhir pekan, pengelola berharap masyarakat tetap merasa nyaman dan tidak terganggu oleh pungutan liar atau intimidasi dari pihak tak bertanggung jawab.

“Pantai ini tempat rekreasi bersama. Kami ingin suasananya tetap aman, bersih, dan ramah untuk semua. Jangan ragu untuk datang membawa perlengkapan sendiri. Tidak ada aturan yang melarang itu,” tutup Rusdi. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: kpfm.com

Rekomendasi

Terkini

X