pemerintahan

Butuh Peningkatan Provitas Jagung

Kamis, 30 September 2021 | 20:49 WIB
PANEN RAYA: Gubernur Kaltara Drs H Zainal Arifin Paliwang SH M.Hum hadiri secara virtual Panen Raya Jagung, Rabu (29/9).

TARAKAN – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs H Zainal Arifin Paliwang SH M.Hum menghadiri Panen Raya Jagung secara virtual dari Hotel Tarakan Plaza, Rabu (29/9). 

Panen raya jagung tersebut dipusatkan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dibuka Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang diikuti juga seluruh kabupaten/kota secara virtual. 

Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pasokan stok jagung aman dan terkendali. Berdasarkan pemantauan stok yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan (BKP). Untuk stok jagung nasional pada minggu IV (20 September 2021) mencapai 2.750.072 ton, dengan sebaran 856.897 ton (31 persen) berada di pabrik pakan. 

Lalu, 744.250 ton (27 persen) di pengepul, 423.502 ton (15 persen) di agen, 288.305 ton (11 persen) di pengecer, 276.300 ton (10 persen) di usaha lain (Pakan Mandiri), dan sisanya 6 persen di Industri pangan, rumah tangga, dan lain-lain. 

Bahkan BKP menurunkan tim untuk memantau langsung ketersediaan dan stok jagung di tingkat pengepul, agen, grosir dan petani di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Kementan meyakinkan masyarakat, terutama pelaku usaha ternak seluruh Indonesia. Khususnya peternak unggas di Jawa, untuk stok jagung sampai Desember mendatang aman.  

Pasalnya, tiap pedagang pengepul rata-rata setiap hari masuk 100-150 ton, dan pengirimanan jagung ke pabrik pakan dan peternak di Jawa dan Jakarta 100 ton per hari. Termasuk stok tertinggal di gudang pengepul setiap hari tidak kurang dari 100 ton. 

Menurut Gubernur Kaltara, data produksi jagung periode Januari–Agustus 2021 mengalami penurunan sebesar 14,5 persen atau 193,97 ton. “Penurunan produksi jagung terbesar di Kabupaten Bulungan mencapai 191,72 ton. Distibusi pertanaman jagung terbanyak juga di Kabupaten Bulungan 86,53 persen,” ujar Zainal. 

Luas panen dan produksi secara total, Kaltara mengalami penurunan. Angka ini diperoleh dengan asumsi provitas 2020 dan 2021 sama. “Perlu upaya peningkatan provitas untuk menaikan angka produksi,” tegasnya. (adpim)

Tags

Terkini