pemerintahan

HET Beras Tak Pengaruhi Daya Beli Masyarakat di Berau

Faroq Zamzami
Senin, 18 Maret 2024 | 10:17 WIB
HET BERAS: Harga beras premium mengalami kenaikan HET, namun dianggap Tak berpengaruh terhadap daya beli masyarakat Bumi Batiwakkal.

TANJUNG REDEB – Harga eceran tertinggi (HET) beras premium naik Rp 1.000 untuk sementara waktu diperkirakan hingga 23 Maret 2024 di wilayah Kalimantan. Dari Rp 14.400 per kilogram menjadi Rp 15.400 per kilogram. Namun, HET tersebut tidak berlaku di Kabupaten Berau.

Kepala Dinas Pangan Berau Rakhmadi Pasarakan menjelaskan, harga beras di Kalimantan khususnya di Kabupaten Berau, selalu di atas HET. Bahkan, harga beras kini sudah naik lagi.

Pada awal Maret, harga beras premium berada di angka Rp 18 ribu per kilogram, namun pada Kamis (15/3), sudah naik lagi menjadi Rp 20 ribu per kilogram. Hal itu lantaran harga beras dari asalnya sudah tinggi, ditambah biaya transportasi serta pengemasan.

Di samping itu, harga beras lokal diakuinya memang sudah tinggi dari biaya produksinya. “Kalau beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog tetap mengikuti HET yang ditetapkan,” ungkapnya baru-baru ini.

Kendati begitu, naiknya harga beras secara nasional disebutnya tidak terlalu berpengaruh terhadap daya beli masyarakat Berau. Selama stok barang tersedia, akan tetap dibeli.

Salah seorang ibu rumah tangga, Suryati mengaku memang ada kenaikan harga beras di pasaran. Namun, untuk kebutuhan keluarga dirinya tetap membeli beras yang diinginkan. Walau harganya mengalami kenaikan.  

Kualitas beras yang dibeli pun menurutnya tetap sama. Adapun ia dan keluarganya selama ini selalu mengonsumsi beras premium yang dijual di ritel modern.

“Karena sudah cocok dengan beras merek tertentu jadi tetap beli yang sama. Karena kalau beli yang lain, rasanya berbeda,” ungkapnya. (*/aja/adv/far)

Tags

Terkini