pemerintahan

DLHK Berau Kampanyekan Ramadan Minim Sampah

Faroq Zamzami
Selasa, 19 Maret 2024 | 09:30 WIB
(Olivia Octafiani)

MINIMALISASI SAMPAH: DLHK Berau mengimbau masyarakat dapat mengurangi penggunaan plastik dan membawa wadah yang digunakan berulang saat berbelanja. (IZZA/BP)

TANJUNG REDEB – Setiap Ramadan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau mencatat tren peningkatan volume sampah akibat banyaknya sisa makanan dan sampah plastik. Sehingga perlu adanya upaya meminimalisasi sampah.

Kepala DLHK Berau, Mustakim Suharjana mengajak masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan di sepanjang bulan suci ini. Sekaligus mengajak masyarakat memberikan keteladanan dengan perubahan kecil terkait sampah.

Dengan kampanye Ramadan minim sampah, masyarakat dinilai bisa meminimalisasi sampah selama bulan puasa. Salah satunya dengan cara menghabiskan makanan saat berbuka dan sahur. Sehingga, tidak ada sisa makanan yang harus dibuang.

“Makan secukupnya saja dan dihabiskan. Agar tidak ada sisa makanan yang terbuang,” terangnya.

Selain itu, dirinya juga mengimbau masyarakat yang membeli takjil atau makanan untuk membawa tas guna ulang atau wadah makanan. Agar tidak perlu menggunakan plastik pembungkus yang sekali pakai.

Juga menggunakan wadah guna ulang untuk menyimpan makanan dan minuman. Mengurangi belanja makanan dan minuman yang dikemas dalam kemasan plastik dan styrofoam.

“Berbagai langkah sederhana itu dapat menjadi contoh bagi orang lain untuk bersama-sama mengubah perilaku agar lebih ramah lingkungan,” terangnya.

Kemudian, terpenting menurutnya yakni memilah sampah dari rumah untuk mendorong ekonomi sirkular. Sampah organik sebaiknya dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik disetor ke bank sampah.

“Untuk memastikan lingkungan terjaga baik dengan cara mengelola sampah secara bijak dan berkelanjutan,” tegasnya.

Pihaknya juga telah memulai edukasi penanganan sampah menggunakan metode 3R, yakni reduse atau mengurangi, reuse atau digunakan kembali dan recycle atau daur ulang.

Reduse bisa dilakukan dengan edukasi kepada masyarakat sampah. Tanpa edukasi diakuinya akan sulit untuk mengurangi sampah. Edukasi tersebut menyasar kepada anak sekolah dan kelompok ibu-ibu. (*/aja/adv/far)

 

 

Tags

Terkini