pemerintahan

Pemkab Mahulu Targetkan Bebas Tengkes

Indra Zakaria
Senin, 25 Maret 2024 | 08:10 WIB
ABADIKAN MOMEN: Wabup Yohanes Avun (tengah) usai membuka rembuk stunting di Balai Adat Ujoh Bilang, Senin (18/3).

 

 

Wakil Bupati (Wabup) Mahulu Yohanes Avun membuka rembuk stunting tahun 2024. Acara ini diprakarsai oleh Bappelitbangda, Dinas Kesehatan, dan P2KB Mahulu di Lamin Adat Kampung Ujoh Bilang, Senin (18/3) pagi.

 

UJOH BILANG - Dalam sambutan Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh yang disampaikan Wabup Yohanes Avun, dikatakan bahwa rembuk stunting merupakan sebuah langkah penting yang dilakukan pemerintah.

“Langkah ini menjadi suatu upaya yang tidak bisa diabaikan karena berkaitan dengan masa depan generasi muda Kabupaten Mahulu. Stunting merupakan masalah serius yang tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak-anak, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan kognitif dan sosial mereka,” ucap Wabup.

Wabup menambahkan, masalah tengkes (stunting) bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama antara OPD penanggung jawab pelayanan, sektor dan lembaga, non-pemerintah, dan masyarakat.

“Kita harus bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap langkah intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara kolaboratif dan terkoordinasi. Dalam hal ini, peran aktif dari perangkat daerah dan masyarakat adalah kunci keberhasilan,” kata Wabup.

Wabup juga menyatakan, melalui kegiatan ini, dirinya menginstruksikan kepada seluruh stakeholder terutama OPD terkait, camat, dan pemerintah kampung untuk turun langsung dalam rangka penurunan tengkes (stunting).

“Gerakan program intervensi langsung kegiatan di masing-masing wilayah. Sehingga sinergitas yang kuat serta kolaborasi yang mantap kita optimistis mencapai target penurunan stunting di bawah 14%. Pesan dan harapan saya, Kabupaten Mahulu kalau bisa zero stunting,” harap Wabup. (*/sya/kri/k16)

Tags

Terkini