Pencegahan dan penurunan angka stunting alias tengkes menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
TENGGARONG - Dalam upaya mengoptimalkan langkah-langkah pencegahan tersebut, kerja sama lintas sektoral sangatlah penting. Salah satunya melibatkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar.
Kadis PMD Kukar Arianto menyatakan, pihaknya terus mendorong upaya pencegahan tengkes di tingkat kelurahan dan desa. Meskipun ada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari tingkat kabupaten hingga kecamatan, DPMD Kukar akan melakukan intervensi secara langsung melalui Rembuk Stunting yang diinisiasi Pemkab Kukar.
“Aktivitas kami melibatkan pengawalan terhadap alokasi anggaran desa untuk intervensi penanganan stunting," ungkap Arianto, Rabu (27/3).
Menurutnya, dalam pedoman penyusunan APBDes, penanganan tengkes termasuk dalam alokasi anggaran desa (ADD), dengan penganggaran untuk kegiatan Rembuk Stunting di tingkat desa dan kelurahan. Setelah pelaksanaan Rembuk Stunting di tingkat kabupaten, DPMD Kukar akan memastikan bahwa hasilnya diterapkan dan dipantau secara efektif di tingkat desa dan kelurahan.
Arianto menambahkan, DPMD Kukar telah menetapkan 48 lokasi sebagai fokus penurunan tengkes di Kukar, dan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) akan menyampaikan program-program mereka. DPMD Kukar akan memberikan perhatian khusus pada titik-titik tersebut, termasuk pembangunan posyandu jika diperlukan.
"Pencegahan stunting merupakan program nasional, sejalan dengan upaya mengatasi kemiskinan ekstrem. Keterlibatan pemerintah, mulai dari kabupaten hingga desa sangatlah penting. Oleh karena itu, kami berharap pemerintahan desa dapat memperhatikan program penanganan stunting, mengingat telah ada alokasi anggaran yang mengharuskannya," tutup Arianto.(adv/er/k16)