pemerintahan

Cegah Kekerasan terhadap Perempuan, Pemkab Berau Serius Antisipasi Kejahatan TPPO

Faroq Zamzami
Sabtu, 25 Mei 2024 | 09:00 WIB
RAPAT KOORDINASI: Rakor TPPO dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Berau yang dilaksanakan di Balai Mufakat. (Izza/BP)

Prokal.co - TANJUNG REDEB – Banyaknya tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan kasus kekerasan terhadap perempuan, turut menjadi perhatian Pemkab Berau, saat menjadi tuan rumah rapat koordinasi (Rakor) TPPO Kaltim.

Bupati Berau Sri Juniarsih yang membuka rakor menyampaikan, jika rakor itu sebagai wujud komitmen dan keseriusan Pemkab Berau dalam mengantisipasi terjadinya TPPO dan kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Berau.

Hal ini bukan saja untuk menunaikan amanat undang-undang yang mengatur tentang perlindungan perempuan. Tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya ruang aman bagi perempuan sebagai kelompok rentan.

“Itu sudah menjadi tanggung jawab kita untuk mengantisipasi, agar jangan sampai terjadi di daerah kita,” ucapnya.

Untuk itu, secara khusus ia meminta segenap perangkat terkait, terutama DPPKBP3A Berau, kelompok dan organisasi perempuan, lembaga masyarakat, relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA), untuk bersinergi dalam upaya perlindungan perempuan.

Termasuk melaksanakan jangkauan kampung ramah perempuan dan fasilitas umum yang ramah perempuan.

Di sisi lain, bupati perempuan pertama itu pun mendorong peran aktif dari aparatur keamanan dan penegak hukum dalam pencegahan tindak pidana perdagangan orang. Ini juga menjadi tanggung jawab bersama dalam memenuhi rasa aman dan kenyamanan hidup bagi masyarakat.

Sejalan dengan hal tersebut, peran perempuan dan kaum ibu sebagai madrasah pertama dan utama bagi anak-anaknya, menjadikan sosok ibu sebagai penentu proses tumbuh kembang serta masa depan anak.

“Realitas ini pada akhirnya menuntut adanya pemenuhan hak-hak perempuan di berbagai sektor, termasuk aman dari kekerasan,” terangnya.

Diharapkan, kaum perempuan di Kabupaten Berau dapat senantiasa terlindungi dan memiliki kesadaran tentang bentuk-bentuk kekerasan, serta tidak segan untuk melawan dan melaporkan kepada pihak yang berwajib. Tindak kekerasan, apa pun bentuknya, tidak dapat ditoleransi.

“Saya mendorong agar Kabupaten Berau, benar-benar siap menjadi kota yang ramah perempuan,” tegasnya. (*/aja/adv)

Tags

Terkini