pemerintahan

Jelang Iduladha, Pemkab Berau Terus Pantau Kelayakan Hewan Kurban

Faroq Zamzami
Rabu, 5 Juni 2024 | 16:10 WIB
HEWAN KURBAN: Menjelang Iduladha, semakin banyak penjual hewan kurban di sepanjang jalan, khususnya di Kecamatan Tanjung Redeb, Berau. (ARTA KUSUMA YUNANDA/BP)

PROKAL.CO, TANJUNG REDEB – Menjelang Iduladha, personel Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Berau menggencarkan pemeriksaan hewan ternak agar benar-benar sehat dan layak untuk dikurbankan.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan DTPHP Berau, Eko, mengatakan, saat ini pihaknya fokus terhadap para peternak besar dan kecil seperti sapi dan kambing yang akan menjadi hewan kurban. “Kalau untuk peternakan ayam, kami hanya membantu pembinaannya saja. Untuk fisiknya masing-masing dari mereka sendiri, rata-rata sudah jalan sendiri karena dia bentuk mitra,” ujarnya kepada awak media, Rabu (5/6).

Peternakan sapi yang sudah berkembang dan dilakukan pembinaan secara intensif pun katanya sudah ada dibeberapa kecamatan yaitu Kecamatan Sambaliung, Gunung Tabur, Teluk Bayur, Segah, Biatan, Tabalar, Talisayan, dan Kecamatan Batu Putih. “Wilayah itu yang memang sudah berkembang dan sudah kita lakukan pembinaan intensif, pelayanan kawin suntik juga sudah oke di situ,” ungkapnya.

Baca Juga: Bupati Berau Lepas 162 Jamaah Calon Haji, Ingatkan Jaga Kesehatan    

Selain itu, total keseluruhan sapi pada tahun ini disebutnya ada sekitar 12.000 sapi, begitu juga dengan kambing. “Hal ini mengalami penurunan dikarenakan pada tahun lalu terjadi kasus PMK dan Covid-19, sehingga adanya pembatasan pada sektor peternakan sapi,” ucapnya.

Pihaknya juga gencar melakukan pembinaan intensif kepada hewan ternak sapi dan kambing di Kabupaten Berau. Salah satunya dengan membuat alternatif pengembangan, yang awalnya hewan ternak melakukan kawin alam, namun sekarang dilakukan dengan cara kawin suntik atau inseminasi buatan.

“Semoga saja sapi di Berau semuanya aman, karena kita juga telah melakukan pengambilan darah, sapi yang masuk ke Berau juga harus di karantina selama 15 hari,” bebernya.

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan semua hewan kurban di Kabupaten Berau bisa aman dan tidak ada yang terkena penyakit ataupun lainnya. “Jadi selain dikarantina selama 15 hari, kita juga tetap terus mengecek ke setiap tempat penjual hewan kurban, untuk memastikan semua aman,” tandasnya.

Baca Juga: DTPHP Berau Siapkan 60 Ekor Sapi untuk Tiga Kelompok Tani

Terpisah, salah satu pedagang hewan kurban di Jalan Haji Isa III, Ical, mengatakan dirinya telah berjualan selama kurang lebih satu bulan. Tim DTPHP pun diakuinya cukup aktif memastikan hewan yang dijualnya aman dari penyakit. “Sapi dan kambing yang kami dapatkan berasal dari Kota Palu dengan total lebih dari 60 ekor sapi,” tuturnya.

Diakuinya, harga sapi per ekornya bervariasi. Bergantung dari berat dan besar kecilnya sapi. “Dari yang paling murah Rp 17 juta hingga Rp 40 juta. Sudah banyak yang memesan, rata-rata ini sudah laku semua dipesan orang. Tetapi memang masih di kandang,” ungkapnya. (aky/adv/far)

Tags

Terkini