PROKAL.CO, PENAJAM-Korban banjir yang terjadi pada tiga desa dan satu kelurahan di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) sekira pukul 21.00 Wita, Senin (24/6), jumlahnya ternyata membengkak.
Semula, seperti dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU menimpa 223 rumah atau 223 kepala keluarga (KK) dengan 884 jiwa, kini, jumlahnya menjadi merendam 320 unit rumah, 335 KK atau 1.228 jiwa.
“Jumlah ini merupakan data terbaru BPBD setelah banjir dinyatakan surut sekira pukul 13.00 Wita, Selasa (25/6),” kata Kepala BPBD PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro kepada Kaltim Post, Kamis (27/6).
Dalam laporan sebelumnya, BPBD PPU mendata korban banjir tercatat berada di RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, RT 05, RT 06, RT 08 Desa Karang Jinawi.
RT 07 Desa Sukaraja; dan RT 01, RT 02, RT 03 Kelurahan Sepaku; RT 01, RT 02, RT 10 Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, PPU.
Jumlah bangunan dan korban terdampak banjir dirinci untuk Desa Karang Jinawi terdata 68 rumah atau 68 kepala keluarga (KK) atau 238 jiwa.
Desa Sukaraja 22 rumah atau 22 KK dengan 93 jiwa.
Kelurahan Sepaku 117 rumah atau 117 KK dengan 498 jiwa.
Desa Bukit Raya 6 rumah atau 16 KK dengan 55 jiwa. Totalnya 223 rumah atau 223 KK dengan 884 jiwa.
Sementara data update yang dirilis Kamis (27/6) terdapat tambahan jumlah korban banjir masing-masing berada di Desa Sukaraja dengan jumlah 115 rumah terendam, 130 KK atau 425 jiwa.
Desa Bukit Raya 20 rumah terendam, 20 KK atau 67 jiwa.
Sementara desa lainnya seperti Desa Karang Jinawi dan Kelurahan Sepaku tidak terjadi penambahan jumlah rumah terendam, KK maupun jiwa.
Muhammad Sukadi Kuncoro menjelaskan, selain melakukan pembersihan sisa lumpur pasca-banjir, pemerintah daerah dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim juga menyalurkan bantuan kepada korban terdampak banjir.
Dia mengatakan, dalam penyaluran korban banjir ini membawa duka. Staf BPBD Kaltim atas nama Tarman meninggal dunia saat mengantarkan bantuan ke Sepaku.
Jenazah yang bersangkutan, kata dia, sempat diantar ke Rumah Sakit (RS) Pratama Sepaku.
“Kami turut berduka cita mendalam atas meninggalnya staf BPBD Kaltim yang berpulang ke rahmatullah dalam menjalankan tugas mengantar bantuan untuk korban banjir di Sepaku ini,” kata Muhammad Sukadi Kuncoro dari RS Pratama Sepaku, Kamis (27/6).
Dia mengatakan, sebelum yang bersangkutan meninggal melakukan pembongkaran barang bantuan kemudian istirahat di mobil, namun tidak lama kemudian Tarman diketahui pingsan.
“Langsung kami evakuasi ke RS Pratama dan langsung ditangani tim medis selama 30 menit dan kemudian dinyatakan meninggal dunia,” ujarnya.
Penjabat Bupati PPU Makmur Marbun menyempatkan diri untuk melihat jenazah staf BPBD Kaltim Tarman saat di RS Pratama Sepaku.
Kepala BPBD PPU saat menyinggung tentang bantuan, ia mengungkapkan Dinas Sosial PPU, Balai Wilayah Sungai (BWS) Kaltim, Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Mandiri selama 24 hingga 26 Juni telah menyalurkan bantuan 347 paket sembako dan 2.200 nasi kotak.
Tidak hanya itu, bantuan juga diberikan dalam bentuk lain, seperti tikar (5), seng (40 lembar), tripleks (20 lembar), paku (1,5 kilogram), papan (1 meter kubik), balok sebanyak 10 batang. “Untuk yang ini bantuan diserahkan kepada renovasi rumah terdampak banjir di Kelurahan Sepaku,” tuturnya. (rie/far)