pemerintahan

Diskes PPU Imbau Warga Jaga Kebersihan Lingkungan, Waspada Ancaman Banjir, Diare dan DBD  

Faroq Zamzami
Sabtu, 20 Juli 2024 | 06:06 WIB
Jansje Grace Makisurat

PROKAL.CO, PENAJAM-Dinas Kesehatan (Diskes) Penajam Paser Utara (PPU) mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi timbulnya berbagai penyakit dan bahaya yang rentan terjadi saat banjir, seperti yang terjadi di PPU belakangan ini. 

Kepala Diskes PPU, dr Jansje Grace Makisurat, Jumat (19/7), menyebut diare hingga demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang sering muncul saat banjir. 

Seperti diketahui, banjir terjadi beberapa kali di sejumlah kawasan di PPU, yaitu di Kecamatan Sepaku, dan Kecamatan Penajam. 

Banjir tersebut akibat hujan yang turun intensitas sedang hingga lebat, dan diperparah alur sungai yang tidak mampu menampung volume air yang mengalir ditambah pasangnya air laut. 

Sehingga, terjadi pertemuan air dan stagnan, yang akhirnya air meluber ke rumah-rumah penduduk, utamanya yang tinggal di bantaran sungai.

“Dalam kondisi seperti sekarang ini kami mengimbau agar warga menjaga kebersihan lingkungan. Atasi masalah-masalah seputar lantai agar tidak menjadi sumber bibit penyakit,” kata Jansje Grace Makisurat menyampaikan imbauannya kepada Kaltim Post, kemarin. 

Selain itu, kata dia, tidak kalah pentingnya adalah setiap orangtua agar menghindarkan anak-anaknya dari bermain air hujan dan banjir.

“Karena usia anak-anak sangat mudah terserang penyakit saat bermain air hujan dan banjir. Terlebih, air hujan dan banjir dimungkinkan membawa kotoran atau sampah yang berpotensi menimbulkan berbagai jenis penyakit,” ujarnya. 

Ditekankannya pula, agar warga mengatasi setiap genangan air dengan menutup atau menimbun dengan tanah atau menguras genangan air, untuk meminimalisasi potensi berkembangbiaknya nyamuk malaria, dan DBD.

Di luar imbauan, lanjut kepala dinas yang akrab dipanggil Grace itu, pihaknya juga menempuh langkah-langkah mitigasi untuk mengantisipasi dampak kesehatan pasca-banjir atau musim hujan seperti saat ini. 

Dikatakannya, penanggulangan dimulai dari pra-krisis, tanggap darurat, dan pasca-krisis. 
 
“Namun, kami berharap walaupun terjadi hujan dan banjir, kesehatan masyarakat tetap terjaga,” harapnya.

Selama Juni hingga Juli 2024 ini, banjir tercatat merendam tiga desa dan satu kelurahan di Kecamatan Sepaku, PPU sekira pukul 21.00 Wita, Senin (24/6). 

Dalam musibah ini terdapat seribu lebih jiwa anggota masyarakat di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara itu yang jadi korban. 
 
Teranyar, banjir juga melanda RT 01 dan RT 05 di Kelurahan Lawelawe, Kecamatan Penajam, PPU, pada Selasa (16/7) sore, dan mulai surut, Rabu (17/7). (adv/rie/far)

Tags

Terkini