PROKAL.CO, BALIKPAPAN-Penanganan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) menjadi fokus utama Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan. Salah satunya, dengan mendorong program tim Sistem Penanganan ODGJ Terintegrasi (Si Poter).
Salah satu langkah strategis, Dinsos Balikpapan membentuk tim Sistem Penanganan ODGJ Terintegrasi (Si Poter), yang melibatkan unsur-unsur di tingkat kecamatan, seperti Puskesmas, Trantib, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), serta relawan. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan Edy Gunawan.
Program terbaru ini digelar di Kecamatan Balikpapan Barat, melengkapi dua kecamatan lainnya, yakni Balikpapan Tengah dan Balikpapan Selatan, yang sudah lebih dulu membentuk tim Si Poter. "Harapannya, Si Poter dapat hadir di setiap kecamatan untuk meningkatkan efisiensi penanganan ODGJ," katanya.
Penanganan ODGJ, menurutnya, penuh tantangan. "Kami sering menghadapi ancaman fisik dari ODGJ, baik bagi petugas maupun masyarakat. Dukungan dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa sangat penting untuk membantu penanganan di lapangan,” tambahnya.
Kegiatan ini juga disertai bimbingan sosial bagi keluarga ODGJ. Pasalnya, jumlah ODGJ di Balikpapan terus meningkat. Pada tahun 2023 tercatat 210 orang, dan di triwulan III tahun 2024, jumlah ini meningkat menjadi 215 orang, yang sebagian besar perlu rujukan ke Rumah Sakit Jiwa Atma Husada Samarinda untuk perawatan lebih lanjut.
Ia menambahkan, Si Porter ini nantinya akan membantu penanganan. Mereka akan dibawa kerumah singgah setelah itu jika memang memungkinkan rdirujuk ke RSJ.
"Masalah utama lainnya adalah fasilitas penampungan Dinas Sosial yang sering kewalahan karena keterbatasan daya tampung, serta akses terbatas ke RSJ di Samarinda," jelasnya.
Oleh karena itu, keberadaan Tim Si Poter diharapkan dapat mengoptimalkan penanganan di wilayah kecamatan. Pembentukan tim ini juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, meningkatkan peran keluarga dalam perawatan ODGJ, serta mengurangi stigma negatif di masyarakat. (aji)