PROKAL.CO, PENAJAM – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) merayakan keberhasilan daerah binaannya yang berhasil meraih prestasi pada Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XXI tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Tahun 2024. Kelurahan dan desa yang berpartisipasi dalam lomba gotong royong ini berhasil mencatatkan prestasi membanggakan.
Kelurahan Gunung Steleng, Kecamatan Penajam, meraih juara dua dalam kategori Penilaian Lomba Gotong Royong tingkat Provinsi Kaltim. Selain itu, Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, juga sukses meraih juara dua, sementara RT 28 di Kelurahan Waru mendapatkan juara tiga dalam kategori Lomba RT Teladan.
Kepala DPMD PPU, Tita Deritayati, menyampaikan rasa bangga atas pencapaian tersebut, yang semakin memperkokoh komitmen daerah dalam mempromosikan budaya gotong royong. “Prestasi ini menjadi bukti bahwa masyarakat PPU masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai gotong royong yang telah menjadi bagian dari adat dan budaya kita,” ujar Tita, ditemui di kantornya pada Selasa (12/11).
Penyerahan piagam penghargaan dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Kaltim, Puguh Harjanto, saat Pencanangan BBGRM XXI Kaltim Tahun 2024 di Samarinda, pada Senin (11/11). Pemenang lomba tidak hanya mendapatkan piagam penghargaan, namun juga uang pembinaan, dengan masing-masing juara dua dari tingkat desa dan kelurahan mendapatkan Rp15 juta, dan juara tiga kategori RT Teladan memperoleh Rp10 juta.
Tita menambahkan bahwa DPMD PPU secara aktif melakukan pembinaan kepada kelurahan dan desa, khususnya dalam mempertahankan dan mengembangkan budaya gotong royong. “Kami terus memberikan dorongan agar daerah-daerah yang masih memegang teguh nilai-nilai gotong royong ini dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi daerah lainnya,” tambahnya.
Dalam lomba BBGRM, penilaian tidak hanya didasarkan pada aktivitas gotong royong yang melibatkan masyarakat, tetapi juga keberadaan lembaga-lembaga seperti Karang Taruna, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), dan Tim Penggerak PKK yang berperan penting dalam mendorong partisipasi masyarakat.
Pencanangan BBGRM XXI Kaltim Tahun 2024 juga dihadiri oleh jajaran DPMD PPU, termasuk Sekretaris DPMD PPU, Yayuk Eka Pratiwi, dan Camat Waru, Ahmad Yani, bersama sejumlah perwakilan dari lembaga-lembaga pemberdayaan masyarakat. Tita menjelaskan bahwa penilaian juga melibatkan berbagai kegiatan sosial lainnya, seperti program kesehatan Posyandu, yang bertujuan untuk intervensi masalah stunting.
Selain itu, Tita menambahkan bahwa setiap kegiatan gotong royong di kelurahan dan desa dihitung berdasarkan kontribusi tenaga masyarakat, yang kemudian dikonversikan dalam bentuk nilai ekonomi, meskipun bukan sebagai pengganti upah. “Kami menghargai setiap partisipasi masyarakat, seperti gotong royong membersihkan fasilitas umum, yang dihitung sesuai dengan biaya sewa tenaga kerja,” ujarnya.
Sebagai penutup, Tita berharap budaya gotong royong dapat terus dilestarikan, meskipun tantangan zaman terus berkembang. “Kami ingin memastikan bahwa semangat gotong royong tidak hilang, dan tetap hidup di masyarakat PPU,” tandasnya.
Sebagai bagian dari perayaan BBGRM XXI, DPMD PPU juga akan melaksanakan Pencanangan BBGRM tingkat Kabupaten PPU, yang dijadwalkan pada Rabu (13/11/2024) di Desa Bukit Subur.