PROKAL.CO, BALIKPAPAN-Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan menargetkan pembangunan rumah singgah baru yang rampung pada Desember tahun ini.
Pembangunan ini diharapkan mampu mengantisipasi meningkatnya masalah sosial seiring posisi Balikpapan sebagai salah satu pintu gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Saat ini, progres pembangunan sudah mencapai 50 persen,” ungkap Kepala Dinsos Balikpapan, Edi Gunawan belum lama ini.
Fasilitas Vital untuk Penanganan Sosial
Rumah singgah ini berlokasi di Jalan Milono, kawasan Gunung Pasir, tepatnya di area Panti Asuhan Manuntung. Bangunan tersebut sedang direnovasi untuk memenuhi standar fasilitas seperti tempat tidur, lemari, ruang kunjungan, serta area pendampingan.
Proyek ini dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan dengan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Detail anggaran lebih spesifik ada di DPU,” ujar Edi.
Edi menegaskan bahwa percepatan pembangunan rumah singgah menjadi prioritas, mengingat Balikpapan adalah salah satu kota penyangga utama IKN. “Rumah singgah ini sangat penting untuk menampung sementara para pendatang atau orang terlantar, terutama yang tidak memiliki tempat tinggal,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa banyak orang terlantar yang sebelumnya dipulangkan ke daerah asal menggunakan bantuan dari paguyuban, organisasi sosial, atau dana Dinsos Kota dan Provinsi. “Dalam sebulan, kami memulangkan sekitar 50 hingga 100 orang ke kampung halaman mereka,” tambahnya.
Proses pemulangan dilakukan setelah asesmen menyeluruh untuk memastikan bantuan tidak disalahgunakan. “Kami tidak ingin fasilitas ini dimanfaatkan, misalnya seseorang terus-menerus datang dan meminta dipulangkan gratis,” jelas Edi.
Selain untuk pemulangan, rumah singgah juga difungsikan untuk membantu mereka yang masih ingin mencari pekerjaan di Balikpapan sebelum kembali ke daerah asal. “Kami berupaya memberikan kesempatan kerja bagi yang ingin berusaha,” tambahnya.
Edi menegaskan bahwa rumah singgah ini bukan hanya tempat penampungan, tetapi juga wujud kepedulian terhadap kemanusiaan. “Rumah singgah memberikan mereka tempat berlindung sementara sambil menunggu kepulangan. Ini bagian dari upaya memanusiakan manusia,” tutupnya.
Dengan keberadaan rumah singgah baru ini, Dinsos Balikpapan berharap dapat meningkatkan penanganan dampak sosial, sekaligus mendukung Balikpapan sebagai kota strategis di wilayah penyangga IKN.