• Senin, 22 Desember 2025

Ada Festival Seribu Ketupat di Desa Wono Sari, IKN, Catat Tanggalnya

Photo Author
Faroq Zamzami
- Jumat, 25 April 2025 | 08:46 WIB
TUJUAN WISATA: Gua Tapak Raja di Desa Wono Sari, Kecamatan Sepaku, PPU, lokasi cikal-bakal digelarnya Festival Seribu Ketupat yang kini jadi agenda tahun di desa itu. (ISTIMEWA)
TUJUAN WISATA: Gua Tapak Raja di Desa Wono Sari, Kecamatan Sepaku, PPU, lokasi cikal-bakal digelarnya Festival Seribu Ketupat yang kini jadi agenda tahun di desa itu. (ISTIMEWA)

PROKAL.CO, SEPAKU-Desa Wono Sari, Kecamatan Sepaku, Ibu Kota Nusantara (IKN) menggelar Festival Seribu Ketupat, Sabtu (26/4/2025).

Event ini bertajuk Semangat Gotong-Royong Membangun Desa Wisata Wonosari yang Mantap (Mandiri, Tertata, Inovatif) Menuju IKN dan Indonesia Emas 2045.

Rencananya digelar mulai pukul 10.00 Wita di Gedung Olahraga (GOR) Desa Wono Sari, dan mengundang pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU dan Kaltim.

Baca Juga: Catat Ini, ke Depan Penerimaan PPPK untuk Umum, Tak Ada Lagi Jalur Khusus

Dalam rundown Festival Seribu Ketupat yang diterima media ini, kegiatan ini akan ditutup dengan penampilan wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Budi Asmoro dengan menyajikan Lakon Semar Mbangung Taman Maeoro Koco.

Kepala Desa Wono Sari, Kecamatan Sepaku, PPU, Kasiyono menuturkan, semangat kebersamaan dan gotong-royong masyarakat Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, PPU, menjadi fondasi utama dalam pengembangan potensi wisata di wilayah mereka.

Festival Seribu Ketupat kini menjadi agenda tahunan desa. “Awalnya, kami menggelar tasyakuran pembukaan wisata Gua Tapak Raja pada 28 Mei 2022, bertepatan dengan 27 Syawal 1443 Hijriah,” tutur Kasiyono dengan antusias, Rabu (23/4/2025).

Baca Juga: 15.000 Pekerja Rentan di PPU Terima Perlindungan Jamsos Ketenagakerjaan, Pemkab Tegaskan Komitmen Lindungi Sektor Informal

 “Acara tasyakuran seribu ketupat ini memiliki makna yang mendalam. Seribu melambangkan banyaknya partisipasi dan ketupat adalah wujud nyata swadaya masyarakat kami,” tambahnya.

Lebih lanjut, Kasiyono menjelaskan keberadaan wisata Gua Tapak Raja sepenuhnya merupakan hasil dari partisipasi aktif dan swadaya masyarakat Desa Wono Sari.

“Ini adalah bukti nyata bahwa ketika masyarakat bersatu dan memiliki visi yang sama, hal yang luar biasa bisa terwujud,” ujarnya. Tradisi tasyakuran dengan seribu ketupat ini kemudian diabadikan menjadi sebuah festival tahunan yang diperingati setiap 27 Syawal.

“Ketupat sendiri merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Indonesia, terutama saat Lebaran Ketupat,” imbuh Kasiyono.

Baca Juga: Culture Shock di Penajam Paser Utara, Kabupaten Penyangga Ibu Kota Nusantara

“Melalui festival ini, kami tidak hanya merayakan hasil kerja keras dalam membangun wisata, tetapi juga melestarikan budaya dan mempererat tali silaturahmi,” lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faroq Zamzami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X