politik

GNB yang Berkunjung ke KPU setelah dari Mantan Presiden RI, Punya Tanggung Jawab, Minta Wujudkan Pemilu Adil

Jumat, 2 Februari 2024 | 09:13 WIB
SEPAKAT JUJUR DAN ADIL: Sinta Nuriyah (tengah) dan Hasyim Asy’ari saat menggelar pertemuan di Kantor KPU. FOTO MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS

 

 

 

Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) bertandang ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) (31/1). Mereka mendorong KPU memastikan proses pemilu terselenggara dengan adil.

 

SALAH seorang perwakilan GNB yang datang adalah Sinta Nuriyah, istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, sebagai ketua gerakan. Dia didampingi Komaruddin Hidayat, Erry Riyana Hardjapamekas, Makarim Wibisono, hingga Alissa Wahid, putri Gus Dur.

Komaruddin menyebut kunjungan tersebut sebagai bagian dari rangkaian setelah bertemu dengan Wapres Ma’ruf Amin hingga mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut dia, pemilu sangat strategis bagi pembangunan bangsa.

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Akan Lanjutkan Food Estate

Jadi, KPU punya tanggung jawab moral, historis, dan politis untuk memastikan pemilu berlangsung baik. “Proses ini tidak sekadar akan melahirkan presiden, tapi lebih dari presiden. Dia adalah pemimpin bangsa,” tegasnya.

Ketua KPU Hasyim Asy’ari menghargai berbagai masukan yang disampaikan GNB. Dia menuturkan, KPU akan berupaya melaksanakan pemilu secara adil. “Kita sepakat ya bahwa pemilu ini mekanisme untuk pengisian dan rotasi kepemimpinan lima tahunan di Indonesia sehingga harus dijaga,” ujarnya.

Baca Juga: Persoalan Jarak Bikin Waswas, Dua Titik Potensi Kerawanan Pemilu di Kutim

Kalaupun ada tindakan yang dinilai bertentangan, Hasyim menegaskan bahwa UU Pemilu sudah memberikan ruang untuk menyelesaikan berbagai tindak penyalahgunaan. “Dan, kami bersikap terbuka terhadap berbagai masukan dan catatan kritik,” katanya. (far/JPG/rom)

Terkini

Bupati Kukar Aulia Rahman Gabung Partai Gerindra

Senin, 24 November 2025 | 09:59 WIB