Dua nama dipastikan akan diusulkan DPRD Kaltim ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengisi kursi Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim. Mereka adalah Akmal Malik yang merupakan Penjabat Gubernur Kaltim saat ini dan Sekretaris Provinsi Kaltim Sri Wahyuni.
Masa tugas Akmal Malik selaku Pj Gubernur Kaltim bakal berakhir pada 17 Oktober mendatang. Karena itu, kekosongan pemimpin perlu kembali ajukan ke Kemendagri untuk memastikan roda pemerintahan tetap berjalan.
Dua nama yang diusulkan para penghuni Karang Paci, sebutan DPRD Kaltim, itu akan bertugas selama 113 hari hingga 7 Februari 2025, sembari menunggu hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim November nanti.
Nama Akmal Malik juga masuk dalam bursa Pj Gubernur Jakarta. Bersanding dengan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Teguh Setyabudi dan pelaksana tugas Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir.
Ihwal itu, Akmal mengaku menghormati munculnya usulan namanya di dua bursa Pj gubernur yang diusulkan ke Kemendagri. Pria yang menjabat Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri ini mengaku siap ditugaskan di mana pun.
“Ya siap saja, ditugaskan di mana pun. Alhamdulillah masih dilihat orang walau sembunyi di Kaltim,” katanya berseloroh.
Kendati begitu, dia mengaku tumbuh kecintaannya dengan Kaltim selama menjabat sebagai Pj Gubernur sejak 17 Oktober 2023.
Alasannya, sejak bertugas banyak pengalaman yang didapatnya bahkan bisa menjadi bagian dari solidnya kerja pemerintahan di Benua Etam. “Berharap yang terbaik saja,” ucapnya singkat.
Merujuk Peraturan Presiden (Perpres) 80/2024 tentang Tata Cara Pelantikan Kepala dan Wakil Kepala Daerah hasil Pilkada Serentak 2024, gubernur dan wakil gubernur Kaltim terpilih baru akan dilantik pada 7 Februari 2025.
Sementara itu, wali kota dan wakil wali kota serta bupati dan wakil bupati akan dilantik tiga hari kemudian, pada 10 Februari 2025. (*)