Maraknya aksi saling sindir gagasan dan visi-misi antar Pasangan Calon (Paslon) pasca debat pertama Pilkada Kaltara 2024, membuat situasi kontestasi politik semakin panas.
Sehingga hal ini dinilai cukup rawan menimbulkan sentimen pribadi dan memicu ketersinggungan baik antar calon maupun antar pendukung. Sehingga melihat kondisi ini membuat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tarakan harus "turun tangan".
Saat dikonfirmasi, Kepala Kesbangpol Tarakan Muhammad Haris mengungkapkan, ia cukup mengapresiasi antusias masyarakat terhadap Pilkada cukup tinggi.
"Saya melihat setelah debat pertama itu banyak postingan di media sosial maupun berita media massa yang saling menyinggung gagasan atau visi-misi calon lain. Kami mengimbau agar pendukung, relawan atau pun Paslon tetap fokus pada gagasan masing-masing. Biarlah perdebatan, sindiran-sindiran itu hanya terjadi di panggung debat, jangan sampai kita terhanyut pada rivalitas apalagi sampai memutuskan silahturahmi," ujarnya, (13/10).
Baca Juga: Beberapa Evaluasi KPU Kaltara Pasca Debat Publik Perdana di Tarakan
"Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, pilkada ini merupakan pesta demokrasi untuk menentukan nasib kita 5 tahun ke depan. Perdebatan boleh panas tapi hati dan kepala harus dingin. Politik ini kan identik dengan perdebatan dan argumentasi, biarlah itu berjalan tapi kami himbau pendukung mengolok-olok gagasan masing-masing, sehingga itu tidak memicu ketersinggungan. Kalau istilahnya sekarang baper (bawa perasaan). Masyarakat juga harus dewasa dalam politik, tidak mudah tersinggung dan apalagi sampai memutuskan silaturahmi," sambungnya. (zac/jnr)