TENGGARONG - Pascaputusan Mahkamah Konstitusi pada sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Jakarta, Senin (24/2) kemarin yang mendiskualifikasinya dari kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Edi Damansyah akhirnya kembali ke Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kamis (27/2).
Di Kecamatan Tenggarong, tepatnya di Jalan Arwana, Kelurahan Timbau. Edi Damansyah disambut ratusan simpatisan, kerabat serta keluarga di rumah pribadinya. Semua memiliki satu tujuan, yakni memberi dukungan moral. Baik secara lisan, maupun melalui spanduk yang tetap menyemangati Edi meski tidak dapat lagi mencalonkan diri sebagai Bupati Kukar.
Edi Damansyah menyampaikan bahwa ia sangat bersyukur dengan sambutan ini. Edi mengaku, saat ini secara manusiawi kebatinannya terpukul. Peristiwa ini pun menjadi bagian dari perjuangannya dalam mengabdi bagi masyarakat Kukar. Dengan dukungan dan semangat yang tidak terduga ini, ia menguatkan diri untuk terus berjuang.
"Secara manusiawi memang kebatinan saya juga terpukul. Namun kejadian ini adalah bagian dari perjuangan, dan saya terus berupaya menguatkan. Karena saya harus kuat dan bangkit bersama seluruh pendukung Edi Damansyah-Rendi Solihin di Kukar," tegas Edi.
Di Pilkada Kukar bulan November 2024 kemarin, Edi Damansyah bersama Rendi Solihin berhasil memperoleh suara unggul sebagai paslon nomor urut 01. Edi-Rendi menoreh 259.489 suara pada pencoblosan 27 November 2024 lalu, unggul dari dua paslon lainnya.
Kemenangan ini mesti dibatalkan berdasarkan keputusan MK pada sidang PHPU kemarin. Yang menggugurkan Edi Damansyah sebagai Calon Bupati. Sehingga Kukar diperintahkan untuk melaksanakan Pemilihan Suara Ulang (PSU) sekitar bulan April nanti.
Untuk itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kukar ini harap masyarakat dapat ikut mengawal pelaksanaan PSU dengan kondusif dan damai. Edi turut mengingatkan pendukungnya untuk tidak terpancing isu-isu liar di media sosial.
Mengingat, kejadian yang dialaminya ini bukanlah pengalaman pribadi, namun juga dialami daerah lain berkaitan dengan periodesasi. Sehingga menjadi pelajaran untuk tetap teguh, dan tetap fokus berjuang untuk masyarakat Kukar.
"Sekarang kita fokus bekerja untuk masyarakat Kukar. Kita hormati semua keputusan negara ini, dan semoga tidak ada multitafsir lagi mengenai periodesasi jabatan ini," tutup Edi. (moe)