TANJUNG SELOR - Nama Immanuel Ebenezer atau Noel mendadak menjadi sorotan publik usai terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (21/8). Sosok yang menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) ini sebelumnya dikenal cukup aktif dalam dinamika politik di Kalimantan Utara (Kaltara), terutama menjelang Pemilu 2024 lalu.
Dikenal sebagai tokoh muda yang vokal, Noel mulai mencuat ke permukaan saat bergabung dengan salah satu partai politik besar dan mengambil peran strategis dalam pemenangan calon legislatif serta kepala daerah di Kaltara. Karismanya sebagai figur muda dan gaya komunikasinya yang lugas sempat mendapat simpati dari sebagian warga, terutama generasi milenial.
Selama kiprahnya di Kaltara, Noel kerap hadir dalam forum-forum diskusi publik, pertemuan komunitas, hingga kegiatan sosial yang digelar di Tarakan, Nunukan, dan Tanjung Selor. Ia juga diketahui sempat mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI, meski gagal melenggang ke Senayan.
Karier politik Noel makin menanjak saat dirinya dipercaya untuk mengisi posisi Wakil Menteri Ketenagakerjaan pada pertengahan 2024. Penunjukan ini sempat menuai pro dan kontra, mengingat rekam jejaknya yang dianggap masih minim pengalaman di sektor ketenagakerjaan. Namun demikian, ia tetap dilantik dan menjalankan tugasnya.
Sayangnya, perjalanan karier politik Noel berakhir antiklimaks. KPK dalam sebuah OTT, mengamankan Noel.
Masyarakat Kaltara pun terkejut atas kabar ini. Beberapa tokoh lokal menyayangkan Noel yang dinilai lepas dari semangat reformasi birokrasi dan integritas politik yang selama ini digaungkan. Dengan tertangkapnya Noel, publik kini menanti kelanjutan pemberantasan korupsi di Indonesia. Sembari berharap kasus ini menjadi pelajaran penting bagi politisi muda lain yang tengah meniti karier. (dra)