politik

Kader Muda Gerindra Kaltim Juga Tolak Bos Projo Masuk Gerindra, Sorot Dugaan Kasus Judi Online dan Masalah Moral

Selasa, 11 November 2025 | 08:00 WIB
Akhmed Reza Fachlevi

SAMARINDA – Penolakan terhadap wacana bergabungnya mantan Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, ke Partai Gerindra terus bergema dari berbagai daerah. Dari Kalimantan Timur (Kaltim), suara penolakan tegas datang dari kalangan kader muda partai yang menilai langkah tersebut berpotensi mencederai nilai perjuangan dan integritas yang selama ini dijaga Gerindra.

Ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, menegaskan sikap tegas pihaknya menolak rencana tersebut. Menurutnya, partai harus sangat selektif dalam menerima sosok baru, terutama mereka yang memiliki rekam jejak kontroversial yang dapat merusak citra partai di mata masyarakat.

Baca Juga: Mau Gabung Gerindra, Budi Arie Ditolak Sana Sini , Dianggap Bawa Masalah dan Cari Perlindungan Politik

“Tidar Kaltim menolak. Kami menilai penting bagi partai untuk berhati-hati agar arah perjuangan kader muda tetap jelas dan tidak kehilangan kompas moral. Siapa pun yang ingin bergabung dengan Gerindra harus memiliki integritas dan rekam jejak bersih,” kata Reza dengan lugas.

Sorotan Kasus Judi Online dan Kompas Moral

Reza secara khusus menyoroti rekam jejak Budi Arie yang kembali mencuat di pemberitaan publik pasca dicopot dari Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut bahwa Budi Arie disebut-sebut memiliki keterkaitan dalam kasus praktik pengamanan situs judi daring (online) yang sempat disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Bahkan, Budi Arie dilaporkan pernah diperiksa Bareskrim Polri terkait dugaan tersebut. Dalam berkas dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap empat terdakwa kasus itu pada Mei lalu, Budi Arie disebut menerima permintaan bagian sebesar 50 persen dari hasil praktik pengamanan situs judi daring yang dijalankan sejumlah eks pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

“Isu itu menimbulkan persepsi negatif di mata masyarakat. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi kami di Gerindra yang menempatkan reputasi dan moralitas sebagai dasar perjuangan politik,” ujar Reza.

Faktor Latar Belakang Politik

Selain isu integritas, Reza juga menyoroti latar belakang Budi Arie sebagai Ketua Umum relawan Projo, kelompok pendukung Presiden ke-7 RI Joko Widodo. Ia menilai hal itu menjadi pertimbangan tambahan bagi kader di daerah untuk menolak wacana masuknya Budi Arie ke tubuh Gerindra.

“Gerindra akan semakin dicintai rakyat jika diisi oleh figur-figur yang jujur dan berintegritas. Kami tidak menolak keterbukaan partai, tetapi keterbukaan itu tidak boleh dimaknai sebagai memberi karpet merah kepada siapa pun tanpa menilai rekam jejaknya,” tegasnya.

Reza menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa semangat perjuangan di Gerindra selalu berpijak pada nilai kejujuran, pengabdian, dan kesetiaan terhadap rakyat. Ia berharap keputusan politik di tingkat pusat tetap memperhatikan suara kader daerah yang menginginkan Gerindra tetap bersih dan dipercaya publik.(mrf/beb)

Terkini

Bupati Kukar Aulia Rahman Gabung Partai Gerindra

Senin, 24 November 2025 | 09:59 WIB