Pembuatan database untuk program pendidikan gratis tingkat SMA hingga S3 (Gratispol) yang diusung Rudy Mas'ud-Seno Aji mulai berjalan. Saat ini, tim transisi tengah mengumpulkan data mahasiswa dari berbagai universitas di Kaltim yang nantinya menjadi penerima program tersebut.
Dalam 100 hari kerja pertama pemerintahan Rudy Mas'ud-Seno Aji, tim transisi menargetkan program pendidikan gratis dapat berjalan secara bertahap.
“Kami mulai melakukan pendataan, termasuk jumlah mahasiswa, besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT), dan data lainnya. Besok, masing-masing program studi harus sudah mengumpulkan datanya,” ujar anggota tim transisi, Bohari Yusuf, kepada awak media.
Bohari menegaskan, program pendidikan gratis ini diprioritaskan bagi masyarakat kurang mampu. Verifikasi data penerima akan dilakukan melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Dinas Sosial.
“Tidak ada syarat Indeks Prestasi (IP), jadi mahasiswa semester satu pun bisa masuk program ini. Tapi prioritas utama adalah masyarakat kurang mampu,” jelasnya.
Ia menambahkan, program ini akan dilaksanakan secara bertahap. Dalam 100 hari kerja pertama, sudah ada penerima program pendidikan gratis, meski belum mencakup seluruh target penerima.
“Targetnya dalam 100 hari kerja, penerima sudah diumumkan, meskipun belum semuanya,” ungkapnya.Mengenai mekanisme penyaluran, Bohari menyebut opsi sementara adalah langsung ke rekening mahasiswa penerima, seperti skema beasiswa sebelumnya.
“Untuk sementara, penyalurannya masih seperti beasiswa, langsung ke rekening mahasiswa,” pungkasnya.
(mrf/beb)