Seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Pa (26) diduga tenggelam di Sungai Karang Mumus (SKM), Samarinda, pada Senin (31/3) dini hari. Korban sempat terlihat timbul-tenggelam di bawah Jembatan Arif Rahman Hakim sebelum akhirnya hilang terseret arus. Hingga hari kedua, upaya pencarian masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Warga sekitar, Kaseng (53), mengaku sempat melihat korban di bawah jembatan sekitar pukul 03.17 Wita. Awalnya, ia mengira yang hanyut adalah tumpukan sampah. Namun setelah diperhatikan lebih saksama, ternyata sosok perempuan yang terlihat berusaha meminta pertolongan.
“Awalnya saya kira itu kumpulan sampah yang hanyut karena suasana gelap. Tapi setelah diperhatikan, ternyata seorang perempuan yang timbul-tenggelam dengan kedua tangan seperti meminta tolong,” ungkap Kaseng.
Penelusuran kemudian mengarah pada identitas korban yang diketahui bernama Pa, warga Jalan Biawan, Samarinda Ilir. Keluarga korban melaporkan kehilangan tersebut dan menyebarkan foto korban melalui media sosial. Dugaan semakin kuat setelah ditemukan sepasang sandal jepit yang diyakini milik korban tertinggal di atas jembatan.
Menurut informasi yang dihimpun, ibu satu anak itu diketahui keluar rumah dalam kondisi linglung akibat depresi yang tengah dialaminya. Dugaan sementara, korban jatuh ke sungai dalam keadaan tidak sadar.
Tim SAR gabungan yang terdiri atas Basarnas, Damkar, BPBD, Polairud, Polsek Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda, relawan, dan keluarga korban telah dikerahkan untuk mencari keberadaan korban. Lima perahu digunakan untuk menyisir aliran Sungai Karang Mumus dengan radius pencarian hingga dua kilometer dari titik terakhir korban terlihat.
Hingga pencarian hari kedua, korban belum juga ditemukan. Tim SAR menyatakan akan melanjutkan pencarian hingga tujuh hari ke depan sesuai prosedur standar dalam operasi penyelamatan.
“Kami terus berupaya mencari korban dengan menyisir sungai dari titik terakhir terlihat. Pencarian akan dilakukan maksimal selama tujuh hari ke depan,” ujar Risiko Effendi, Koordinator Pos Siaga SAR Samarinda. Tim SAR mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait keberadaan korban agar segera melapor kepada pihak berwenang guna mempercepat proses pencarian.(kis/beb)