Entah ke mana terhubungnya, sebuah bangunan jembatan permanen didirikan di atas aliran anak sungai di Jalan KH Harun Nafsi, Gang Al Madina, RT 16, Kelurahan Rapak Dalam, Kelurahan Loa Janan Ilir (LOJI).
Di ujung jembatan "siluman" dengan lebar dua meter dan panjang 4 meter itu tak terlihat sejengkal aspal atau pun cor beton, yang menjadi jalan penghubung ke permukiman di seberang aliran anak sungai.
Lurah Rapak Dalam, M Ade Nurdin dikonfirmasi mengenai keberadaan jembatan yang tak terhubung dengan jalan itu mengatakan, jembatan itu merupakan jalan infeksi untuk ke arah kiri dan kanan guna pemeliharaan dan pengembangan sungai. "Dan sebagai akses masuknya alat berat untuk ke Gang Al Mekkah dan Gang Karya Bersama," jawab Ade melalui pesan WhatsApp, Minggu malam (20/4) lalu.
Disinggung adanya kemungkinan ada jalan penghubung ke depannya yang dibuat di atas lahan di seberang jembatan, Ade hanya menjawab kemungkinan masih dalam perencanaan.
"Tujuan utamanya itu mengurangi sangkutan sampah di bawahnya, karena jembatan yang dulu (berbahan kayu ulin) mempunyai banyak penyangga tengah sehingga menghalangi aliran air dan timbunan sampah-sampah dari hulu sungainya. Itu penjelasan yang lebih riil," jelasnya.
Lebih jauh ditanya detail pengerjaan jembatan apakah masuk bagian dari proyek Dinas PUPR Pemkot atau Pemrov dan dikerjakan tahun berapa serta berapa anggarannya. Ade, tidak mengetahuinya secara rinci. "Dibangun Pemkot (Dinas PUPR Kota Samarinda) tahun 2024," pungkasnya. (oke/nha)