Jembatan Mahakam I terpantau pada Minggu (27/4) dini hari tepatnya di Pukul 12.30 lewat kembali ditubruk ponton Batu Bara. Kejadian ini sungguh ironis, sebab jembatan kebanggaan warga Kaltim itu ditabrak tanpa penghalang atau fender.
Kejadian ini tentu membuat warga Samarinda geger, sebab tercatat sudah puluhan kali jembatan yang berusia 32 tahun tersebut ditabrak. Apalagi kondisi tertabraknya jembatan ini tanpa penghalang.
Baca Juga: Setelah Ditabrak Lagi, BBPJN Kaltim Langsung Uji Kualitas Stuktur Jembatan Mahakam I
Usai kejadian tersebut, Anggota DPRD Kaltim, Abdul Giaz dan Sapto Pramono dari Komisi II langsung terjun melihat titik tabrakan. Di mana terpantau kapal dan tongkang yang sudah diamankan di pinggir Sungai Mahakam oleh Ditpolairud Polda Kaltim sebelumnya.
Adul sapaan Abdul Giaz pun menyayangkan kondisi ini, meskipun dari hasil tinjauannya Kapten Kapal Tagboat tersebut mengaku tidak hendak melintas, namun tali tambang penarik kapal disebut putus dan membuat tongkang mengarah ke jembatan.
“Cuma kita tidak tahu juga kapten kapal ini jujur atau tidak bisa juga ini mereka mau melintas karena posisi sudah di tengah,” ujarnya. Dirinya pun menegaskan bahwa alur Sungai Mahakam harus ditutup sebelum ada fender atau pelindung Jembatan Mahakam I dibuat. Sebab hal ini sangat berbahaya dan bisa membuat jembatan itu langsung roboh ketika ditabrak.
“Kami dari dewan minta itu ditutup. Jangan sampai kejadian Jembatan Tenggarong terulang. Jadi ini urusan nyawa bukan cuma ekonomi, ekonomi bisa dicari tapi nyawa tidak bisa. Jangan sampai keluarga kita atau orang terdekat kita jadi korban. Kita pikirkan nyawa warga Kaltim,” tegasnya. (mrf/nha)