Korps Adhyaka Kaltim turun tangan dalam kasus tertabraknya Jembatan Mahakam I. Belum genap empat bulan jembatan sudah ditabrak dua kali, dua insiden itu memicu kecurigaan, ada yang salah dari lalu lintas sungai.
DPRD Kaltim sepakat jika para beskal ikut andil mengurai problem tata kelola Sungai Mahakam. “Perlu ada perbaikan menyeluruh kinerja alur Sungai Mahakam,” ucap Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis beberapa waktu lalu.
Masalah ini memang harus diusut tuntas, agar tak lagi ada pilar jembatan yang terus-terusan diseruduk kapal yang melintas di bawahnya. Mengevaluasi arus sungai serta rambu-rambu pelayaran menjadi sebuah keharusan.
Baca Juga: Bengkel Gratis Pertamina Belum Terealisasi, DPRD Kaltim Geram, Abdul Giaz: Jangan Bohongi Rakyat
Jalur sungai memang nadi perekonomian di Samarinda serta nasional, tapi di atasnya ada warga yang berlalu-lalang dan perlu dijamin keselamatannya. “Jadi selain menagih tanggung jawab penabrak. Ada tanggung jawab juga dari aparat menjalankan fungsinya,” terangnya.
Dengan terlibatnya berbagai pemilik otoritas, evaluasi menyeluruh untuk sistem yang ada bisa berjalan maksimal. Dengan begitu, kata Nanda, begitu dia disapa, ada sebuah mitigasi yang lebih jelas agar lalu lintas sungai tak selalu memicu kekhawatiran.
“Menutup alur sungai enggak menyelesaikan masalah. Yang mesti dibenahi itu sistemnya, pengawasan, hingga tanggung jawab para pihak terkait,” katanya.
Kejati Kaltim, lewat rilisnya, mengatakan telah membentuk sebuah tim khusus untuk mengumpulkan bahan dan keterangan dalam kasus jembatan ditabrak kapal itu. Mereka menyigi, ada tidaknya potensi pidana dari masalah yang begitu mudah terulang. (adv/dprdkaltim/i*)