SAMARINDA - Usai Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro merilis pengungkapan kasus penembakan menewaskan satu orang di depan Tempat Hiburan Malam (THM) Jl Imam Bonjol, malam harinya beredar kabar ada aksi balasan.
Polisi menetapkan 9 orang sebagai tersangka yang tewaskan korban inisial DIP usia 34 tahun warga Samarinda Ilir Jl Lambung Mangkurat. Kesembilan orang tersebut dirilis dalam jumpa pers di markas Polsek Samarinda Seberang, Senin 5 Mei 2025 siang.
Selanjutnya, malam hari, tersiar kabar ada aksi balasan dari daerah Jalan Lambung Mangkurat ke Samarinda Seberang. Kabar ini pun dibantah. "Terimakasih..infonya rekan-rekan, saya konfirmasi sama kapolsek seberang sampai sekarang dalam keadaan aman," ujar Kapolres Samarinda Kombes Pol Hendri Umar melalui Kasi Humas Ipda Ramli P. Sianturi, Senin malam.
Sebelumnya, Kapolda Kaltim dalam jumpa mengatakan aksi penembakan di depan THM motifnya balas dendam. Namun, lebih rinci, kepolisian akan mengungkapkannya ketika penyelidikan telah selesai diungkap semua.
Lantas, sejumlah warga kota Samarinda menghubungkan peristiwa penembakan ini dengan kejadian seorang warga Samarinda Seberang yang tewas di Gang 2 Jl Lambung Mangkurat pada tahun 2021.
Korban tewas, DIP ditembak sebanyak empat kali ketika keluar dari salah satu THM di Jl Imam Bonjol Samarinda, Minggu 4 Mei pukul 04.00 WITA. Terdapat luka tembak dua bagian dada, perut kanan dan punggung.
"Korban (tewas) ketika itu baru menjemput istrinya, keluar menuju mobil. Kemudian, para pelaku menembakan beberapa kali ke korban," kata Kapolda Kaltim.
Adapun, 9 orang ditetapkan tersangka, dikatakan Kapolda Kaltim, berinisial FA sebagai pengawas, lalu IJ sebagai eksekutornya. Kemudian, LA, SU, SA, WL, AR dan WA miliki peran masing-masing lainnya.
Sebelumnya,seorang pengunjung salah satu Tempat Hiburan Malam (THM) di Jl Imam Bonjol Samarinda, berinisial DIP usia 35 tahun tewas ditembak oleh orang tak dikenal, Minggu 4 Mei 2025 sekitar 04.00 WITA. Korban ditembak ketika hendak masuk ke dalam mobil usai keluar dari THM. Kepolisian kini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan.
Salah satu saksi di lokasi kejadian, Agus menjelaskan pelaku penembakan mengenakan pakaian serba hitam dan mengendarai motor matic. Ada empat kali tembakan terdengar dari senjata pelaku.
"Ada empat tembakan, terakhir itu dia membuang tembakan di depan crown ke arah udara untuk mengurai massa karena itu kan pas setelah bubaran," kata Agus kepada wartawan.
Sebelum menembak korban, pelaku sempat terlihat bolak-balik di depan THM menggunakan motornya mengenakan helm hitam. Lalu, pelaku parkir motornya 60 meter dari mobil korban.
"Penembak itu memarkirkan kendaraannya nggak jauh dari mobil korban, sekitar 60 meter, setelah itu mendatangi korban lalu ditembakan. Pas korban mau naik (mobi) langsung dicegat langsung ditembakkan. Posisi penembak sudah menunggu, pas korban lewat langsung kejadian," kata Agus. (*)