• Senin, 22 Desember 2025

Sudah Tua dan Kerap Ditabrak, Jembatan Mahakam I Tak Direkomendasi Dilewati Bus dan Truk

Photo Author
- Senin, 12 Mei 2025 | 11:30 WIB
BBPJN Kalimantan Timur, tidak merekomendasikan kendaraan besar seperti bus dan truk melintasi Jembatan Mahakam I.
BBPJN Kalimantan Timur, tidak merekomendasikan kendaraan besar seperti bus dan truk melintasi Jembatan Mahakam I.

 

Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan I BBPJN Kalimantan Timur, David E. Pasaribu, menegaskan bahwa pihaknya tidak merekomendasikan kendaraan besar seperti bus dan truk melintasi Jembatan Mahakam I. Meskipun hasil pengujian menyatakan struktur jembatan masih dalam batas aman, namun secara teknis, hanya kendaraan kecil seperti mobil pribadi dan sepeda motor yang dinilai layak melintas.

Penegasan ini disampaikan usai Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur melakukan serangkaian uji teknis terhadap Jembatan Mahakam I, menyusul insiden tabrakan dengan ponton pengangkut batu bara beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Hasil Uji Tim Independen atas Pertamax Ditemukan Penurunan Kualitas, Pertamina Bersikeras Sesuai Standar

David menjelaskan bahwa pengujian yang dilakukan meliputi pengukuran geometrik untuk mendeteksi pergeseran struktur, uji pembebanan dinamis dengan truk berbobot delapan ton, serta uji ultrasonic pulse velocity (UPV) pada pilar empat—bagian yang terdampak langsung akibat benturan kapal.
“Hasil pengujian dinamis menunjukkan kekakuan struktur bangunan atas, termasuk pilar empat, masih dalam batas aman. Namun, untuk saat ini kami hanya merekomendasikan kendaraan kecil saja,” ujar David, Selasa (6/5).

Ia menyebut pengujian geometrik bertujuan untuk menilai respons struktur terhadap tumbukan kapal, yang hasilnya akan dijadikan bahan masukan dalam merumuskan kebijakan lalu lintas di sekitar area jembatan.

David juga mengungkapkan adanya kerusakan berupa spalling atau pecahan pada bagian pile cap. Saat ini, BBPJN masih mengumpulkan data tambahan untuk memastikan apakah terdapat kerusakan lainnya sesuai dengan hasil evaluasi para ahli struktur.

Ketika ditanya mengenai pembangunan fender atau pelindung jembatan, David mengaku belum mendapat informasi terkait jadwal pengerjaan. Namun ia menekankan bahwa pembangunan fender seharusnya segera dilakukan untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Kalimantan Timur, Jembatan Mahakam I telah mengalami tabrakan dengan tongkang sebanyak 23 kali sejak 2011. Beberapa insiden besar antara lain terjadi pada 30 September 2011, ketika pilar tiga mengalami keretakan usai ditabrak lima tongkang secara bergantian, dan 15 Desember 2012 saat jembatan bergoyang akibat tabrakan tongkang bermuatan batu bara.

Dalam lima tahun terakhir, fender atau pelindung fondasi jembatan terus mengalami benturan, termasuk tabrakan pada 28 Maret 2022 yang melibatkan empat tongkang sekaligus, serta tabrakan terbaru pada 28 April 2025. (mrf/beb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: sapos.co.id

Tags

Rekomendasi

Terkini

X