• Senin, 22 Desember 2025

Jembatan Mahulu Kembali Ditabrak Ponton, Fender Jembatan Sudah Miring Parah

Photo Author
- Jumat, 13 Juni 2025 | 09:21 WIB
Jembatan Mahulu kembali ditabrak.
Jembatan Mahulu kembali ditabrak.

Masyarakat Samarinda kembali dikejutkan oleh insiden kapal ponton yang menabrak infrastruktur penting. Kali ini, Jembatan Mahulu yang menghubungkan Kelurahan Loa Buah, Sungai Kunjang dengan Kelurahan Sengkotek, Loa Janan Ilir, menjadi korban dari aktivitas kapal ponton pengangkut batu bara pada Rabu malam (11/6/2025) sekitar pukul 22.40 WITA. Untuk diketahui, kejadian ini bukan hanya sekali. Beberapa waktu lalu, warga sekitar juga dikejutkan dengan benturan keras saat ponton menabrak fender jembatan Mahulu. Membuat fender itu miring parah nyaris tenggelam.

Detik-detik insiden tersebut sempat terekam kamera warga. Videonya dengan cepat beredar luas di media sosial. Peristiwa ini memicu kekhawatiran publik, mengingat kejadian serupa sebelumnya pernah terjadi di Jembatan Mahakam I, yang menyebabkan kerusakan pada bagian fender.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim, Hariadi membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai insiden tersebut dan segera melakukan pengecekan awal. “Pengecekan awal kami lakukan secara visual untuk melihat apakah ada dampak dari insiden tabrakan ini,” jelasnya.

Pengecekan dilakukan hari ini bersama tim dari Direktorat Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Kaltim. Pelibatan Polairud bertujuan untuk mengidentifikasi kapal serta perusahaan pemilik ponton yang bertanggung jawab.

“Kami melibatkan Polairud supaya tahu kapal perusahaan apa yang menabrak jembatan itu,” tegas Hariadi. Saat ini, tim masih menunggu hasil pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan langkah tindak lanjut. Hariadi juga menyampaikan bahwa Jembatan Mahulu, yang memiliki panjang total 799 meter, akan terus dipantau untuk memastikan keamanan dan kelayakan struktur pasca-insiden.

Insiden ini kembali menjadi sorotan masyarakat yang menilai perlunya pengawasan ketat terhadap aktivitas lalu lintas sungai, terutama kapal-kapal besar yang melintasi bawah jembatan vital seperti Mahulu. Banyak warganet menyuarakan keprihatinan mereka atas kejadian berulang yang dinilai dapat membahayakan keselamatan publik dan kelangsungan infrastruktur.

Pihak pemerintah diharapkan segera bertindak tegas terhadap pelaku pelanggaran serta memperkuat sistem pengamanan dan navigasi di sepanjang Sungai Mahakam. Apalagi proses pengolongan dilakukan malam hari dan tidak sesuai dengan jadwal yang dikeluarkan Pelindo. (mrf/nha)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: sapos.co.id

Rekomendasi

Terkini

X