SAMARINDA- Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) mengusung pendekatan baru dalam mengembangkan budaya olahraga di masyarakat. Melalui konsep “One Stop, Two Spot,” Dispora berupaya menciptakan kawasan terpadu yang menggabungkan fasilitas olahraga, tempat ibadah, serta area rekreasi publik seperti taman kota atau pusat perbelanjaan.
Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma (AHK) menjelaskan bahwa konsep ini dirancang untuk mempermudah masyarakat mengakses berbagai aktivitas fisik tanpa harus berpindah tempat jauh. “Bayangkan, orang bisa jogging sore hari, lalu Salat Maghrib di masjid terdekat, dan setelah itu mampir ke mal untuk bersantai. Semua terintegrasi dalam satu kawasan,” ujarnya.
Menurut AHK, olahraga tidak selalu harus dikaitkan dengan kompetisi atau pencapaian prestasi. Ia menegaskan bahwa aktivitas fisik juga bisa menjadi bagian dari rekreasi yang menyenangkan, seperti senam zumba, tari modern, hingga seni barongsai. “Kami ingin menghapus kesan bahwa olahraga itu hanya untuk atlet. Semua orang bisa ikut bergerak sesuai minatnya,” tambahnya.
Dispora Kaltim juga melihat peluang besar dalam meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental dan fisik. Meski belum memiliki data detail soal partisipasi, AHK menyatakan pihaknya optimistis bahwa minat masyarakat terhadap olahraga akan terus tumbuh, terutama jika didukung oleh fasilitas yang memadai dan mudah diakses.
“Yang terpenting sekarang adalah membentuk kebiasaan. Jika olahraga sudah menjadi bagian dari keseharian, maka akan terbentuk pola hidup sehat yang berkelanjutan,” tutupnya. Konsep “One Stop, Two Spot” ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan kawasan publik yang tidak hanya sehat secara fisik, tapi juga spiritual dan sosial. (adv/dispora/i)