• Senin, 22 Desember 2025

Stadion Palaran Disiapkan Jadi Pusat Olahraga dan Wisata Baru, Begini Persiapan Dispora Kaltim

Photo Author
- Selasa, 5 Agustus 2025 | 10:28 WIB
Stadion Palaran, yang sempat terbengkalai sejak PON XVII 2008. Sementara ini dilakukan perbaikan-perbaikan.
Stadion Palaran, yang sempat terbengkalai sejak PON XVII 2008. Sementara ini dilakukan perbaikan-perbaikan.

SAMARINDA- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) terus mendorong pemerataan pembangunan sarana olahraga. Melalui UPTD Pengelolaan Prasarana Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, langkah strategis pun mulai diarahkan ke kawasan yang lebih luas dan memiliki potensi jangka panjang, salah satunya adalah Stadion Palaran.

Kepala UPTD PPO Dispora Kaltim, Junaidi, menjelaskan bahwa keterbatasan lahan di kawasan Gelora Kadrie Oening mendorong pemerintah mencari solusi jangka panjang. “Ruang di Gelora sangat terbatas. Jadi kita perlu penataan yang matang agar pembangunan tidak asal-asalan dan tetap memberikan kenyamanan bagi masyarakat,” ujarnya.

Dengan lebih dari 60 cabang olahraga yang aktif di Kaltim, kebutuhan akan fasilitas yang memadai semakin mendesak. Karena itu, Dispora mulai melirik Stadion Palaran yang memiliki lahan lebih luas, yakni sekitar 82 hektare dibandingkan Stadion Kadrie Oening yang hanya sekitar 60 hektare.

“Kalau dikelola dengan baik, Stadion Palaran bisa mengakomodasi banyak kebutuhan, seperti gedung bela diri terpadu atau gedung olahraga beregu,” jelas Junaidi. Tidak hanya sebagai fasilitas latihan dan pertandingan, Stadion Palaran juga akan diubah menjadi kawasan wisata olahraga dengan program andalan bernama Laga Diksata Layanan, Pendidikan, Olahraga, dan Wisata. Konsepnya adalah menciptakan tempat rekreasi yang menyatu dengan aktivitas kebugaran dan edukasi.

“Masyarakat harus mulai melihat Stadion Palaran bukan sekadar tempat olahraga, tapi juga tempat wisata. Banyak orang rela ke luar kota untuk liburan, padahal kita punya potensi lokal yang belum dimanfaatkan secara maksimal,” tegasnya.

Junaidi juga mengingatkan pentingnya efisiensi dalam pembangunan. Ia menolak pembangunan yang hanya berorientasi pada kemegahan tanpa mempertimbangkan aspek pemeliharaan. “Sudah saatnya meninggalkan pola pikir ‘biar tekor asal tersohor’. Setiap pembangunan harus disertai rencana jangka panjang, termasuk soal biaya perawatan,” katanya.

Dengan pendekatan ini, Dispora Kaltim berharap fasilitas olahraga bisa berkembang jadi pusat aktivitas terpadu bukan hanya untuk olahraga, tapi juga edukasi, pariwisata, dan pelayanan masyarakat secara luas. (adv/dispora/i)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X