PROKAL.CO, SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menegaskan rencana penataan total Pasar Segiri di Jalan Pahlawan, Samarinda Ulu, bukan lagi sekadar wacana. Saat ini, proses perencanaan desain tengah dimatangkan, sebelum proyek revitalisasi besar-besaran itu dimulai pada 2026 mendatang.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda, Nurrahmani, menyampaikan bahwa penataan ulang Pasar Segiri sudah lama menjadi kebutuhan mendesak.
Bangunan pasar yang berdiri sejak 1976 itu dinilai tidak lagi representatif untuk menampung aktivitas ribuan pedagang dan pengunjung.
“Ini sudah menjadi ketegasan Wali Kota (Andi Harun) bahwa di 2026, Pasar Segiri akan menjadi salah satu program strategis untuk diwujudkan,” tegas Nurrahmani, Jumat (29/8/2025).
Menurutnya, Pemkot telah melakukan pendataan pedagang, membangun komunikasi dengan tim perencana, dan mempertimbangkan aspek lingkungan hingga konsep pemisahan pasar basah dan kering. Tujuannya, menghadirkan pasar yang lebih aman, tertib, dan nyaman bagi semua pihak.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Iswandi, mengingatkan bahwa proyek besar ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Ia menilai skema kerja sama dengan pihak swasta atau Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dapat menjadi opsi untuk menutupi kebutuhan anggaran.
“Secara garis besar kami setuju dengan rencana Pemkot Samarinda. Dari penjelasan Disdag, luas lahan yang dibutuhkan mencapai 5 hektare. Itu tentu bukan biaya kecil,” jelas Iswandi.
Ia menambahkan, pengalaman revitalisasi Pasar Pagi yang hanya seluas satu hektare sudah memakan biaya cukup besar.
Karena itu, DPRD akan mengawal agar skema pembiayaan Pasar Segiri jelas dan realistis. "Kami juga ingin melihat dulu bagaimana Pasar Pagi yang ditargetkan beroperasi pada Oktober atau November mendatang. Apakah bisa dijadikan model, nanti akan terlihat dari situ,” ujarnya.
Revitalisasi Pasar Segiri ditargetkan memasuki tahap pembangunan fisik pada 2026 dengan pelaksana utama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda. (*)