SAMARINDA. Sekolah Terpadu yang dipusatkan di Jalan Jakarta, Loa Bakung, Sungai Kunjang, hingga kini belum juga diresmikan. Bukan tanpa alasan, Pemkot Samarinda memang harus menunggu kesiapan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti untuk meresmikan secara langsung.
Sebagaimana diketahui dalam kawasan Sekolah Terpadu terdiri dari SD 028, SMP 16 dan SMA Prestasi. Meski belum diresmikan, kegiatan belajar mengajar telah dimulai di sekolah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda Asli Nuryadin mengatakan, peresmian dijadwalkan pada akhir bulan ini, Rabu (30/9/2025). Dirinya menekankan keberadaan sekolah terpadu tak sekadar menjadi ikon belaka.
“Kualitasnya juga perlu kita kawal, dari mutu belajar, penguatan karakter, hingga kebersihan lingkungan sekolah. Itu yang harus jadi rujukan,” ucapnya. Sebagai informasi untuk rombongan belajar (rombel) yang ada saat ini, untuk tingkat SD ada 18 rombel, sedangkan tingkat SMP maupun SMA masing-masing 9 rombel. Sebagai sekolah percontohan, Sekolah Terpadu menerapkan sistem belajar bilingual atau pendidikan dua bahasa.
Tak heran bentuk fisiknya pun terlihat menawan, fasilitas lengkap yang menunjang berstandar sekolah internasional. Untuk membangun Sekolah Terpadu, Pemkot Samarinda telah menggelontorkan APBD sebesar Rp70 miliar di lahan seluas 2 hektare. “Yang kami harapkan sekolah ini bukan sekadar ikon belaka, tapi benar-benar konsisten meningkatkan kualitas dan membentuk akhlak yang baik,” pungkasnya. (hun)