• Senin, 22 Desember 2025

Wali Kota Samarinda Minta Maaf, Janji Perbaiki Rumah Warga Retak Imbas Proyek Terowongan

Photo Author
- Jumat, 17 Oktober 2025 | 12:35 WIB
Andi Harun
Andi Harun

SAMARINDA – Wali Kota Samarinda Andi Harun menyampaikan permohonan maaf kepada warga Jalan Kakap, Kelurahan Selili, yang terdampak kegiatan proyek pembangunan terowongan pada Rabu (15/10/2025) malam. Sejumlah rumah warga dilaporkan mengalami retak setelah adanya aktivitas pengujian pondasi di lokasi proyek.

Andi Harun menegaskan, pemerintah kota tidak menutup mata atas kejadian tersebut. Ia memastikan seluruh kerugian yang dialami warga akan dipulihkan melalui proses restorasi.

“Kami menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada warga terdampak. Bangunan yang rusak akan kami perbaiki, termasuk mengganti kerugian yang ditimbulkan,” ujar Andi Harun dalam keterangan resminya, Kamis (16/10/2025).

Wali Kota menjelaskan, pada malam kejadian memang tengah dilakukan Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test, yaitu pengujian daya dukung tiang pondasi. Titik pengujian berjarak sekitar 50 meter dari rumah warga terdekat. Namun, aktivitas tersebut rupanya memicu getaran yang terasa hingga ke permukiman.

“Di beberapa titik, dampak getaran itu menimbulkan keretakan pada bangunan masyarakat. Karena itu saya sudah menugaskan camat dan lurah untuk mendata serta menghitung secara detail dampak kerugian agar bisa segera dilakukan perbaikan,” ungkapnya.

Andi juga berharap media dan publik tidak salah menafsirkan kegiatan di proyek tersebut. Karena uji kekuatan fondasi untuk memastikan keamanan struktur terowongan ke depan.

Sebelumnya, suasana di kawasan Jalan Kakap, Samarinda Ilir, mendadak tegang pada Rabu malam. Puluhan warga, mayoritas ibu-ibu, meluapkan emosi setelah mendapati dinding dan lantai rumah mereka retak akibat getaran dari area proyek terowongan.

“Goyang, rumah saya retak di mana-mana gara-gara proyek ini!” teriak salah satu warga dengan nada kesal.

Warga pun berkerumun di jalan, memprotes keras aktivitas alat berat yang disebut membuat rumah mereka berguncang setiap kali truk besar melintas. Aparat keamanan dan pihak kontraktor turun tangan untuk menenangkan warga agar situasi tak semakin memanas.

Manajer Pelaksana Proyek, Billy, menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan malam itu adalah PDA Test, bagian dari tahapan teknis pembangunan, bukan pekerjaan pemancangan sebagaimana dikhawatirkan warga.

“Kami hanya melakukan dua kali tumbukan dengan beban enam ton pada pukul 20.57 dan 20.59 WITA. Kegiatan selesai pukul 21.00. Mungkin warga kaget karena bunyinya cukup keras,” jelas Billy.

Menurutnya, pengujian dilakukan malam hari karena kondisi cuaca hujan sejak siang, dan kini sudah selesai tanpa ada kegiatan serupa lagi. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas gangguan suara dan getaran yang sempat dirasakan warga.

"Kami mohon maaf sebesar-besarnya. Pengujian sudah selesai, dan tidak ada lagi kegiatan yang menimbulkan suara keras seperti itu,” imbuhnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X