• Minggu, 21 Desember 2025

Wabah Ulat Bulu Kembali Serang Taman Bebaya Samarinda, Warga Resah Kena Gatal

Photo Author
- Rabu, 29 Oktober 2025 | 08:15 WIB
Di lokasi ini ulat bulu berkembang biak.
Di lokasi ini ulat bulu berkembang biak.

SAMARINDA – Ribuan ulat bulu dilaporkan menyerang kawasan Taman Bebaya, Karang Asam, Sungai Kunjang, Samarinda, menciptakan keresahan di kalangan warga. Ulat-ulat tersebut menempel padat pada batang dan ranting pepohonan di sepanjang bantaran Sungai Mahakam, menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat sekitar.

Analis Kebencanaan BPBD Kota Samarinda, Mohd Iskandar, mengungkapkan bahwa dalam dua hari terakhir, pihaknya menerima banyak laporan dari masyarakat yang mengelami gatal-gatal akibat terkena bulu ulat.

Baca Juga: Plt Kadispora Kaltim Fokus Benahi Hotel Atlet dan Jaga Kinerja Instansi

“Kami melihat dengan adanya ulat bulu ini sudah ada tanggapan dari masyarakat yang terkena bulunya mengalami gatal-gatal. Jadi kami langsung ke lokasi dan memang benar, di beberapa pohon di pinggir sungai ini banyak sekali ulat yang berkembang biak,” ujar Iskandar, Selasa (28/10/2025).

Kekhawatiran Penyebaran Meluas

Menurut Iskandar, temuan ulat bulu terkonsentrasi di pepohonan yang tumbuh di sepanjang tepian sungai. Pihaknya khawatir, ulat-ulat tersebut dapat menyebar lebih luas ke area permukiman jika terbawa oleh hembusan angin.

“Banyak sekali di pinggir sungai, ulat-ulatnya menempel di batang dan ranting. Kalau terbawa angin, bisa menyebar ke mana-mana, itu yang kita khawatirkan,” tambahnya.

Menanggapi hal ini, BPBD Samarinda telah berkoordinasi dengan pihak Kelurahan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapang), serta aparat TNI-Polri (Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas) untuk mengambil langkah penanganan cepat.

“Saat ini masih kami koordinasikan dengan Dinas Ketapang untuk menyiapkan bahan atau racun penyemprotan,” jelas Iskandar.

Fenomena Tahunan saat Musim Hujan

Sementara itu, Pejabat Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Dinas Ketapang Samarinda, Gusti, menjelaskan bahwa fenomena serangan ulat bulu ini bukanlah kejadian pertama. Menurutnya, serangan ulat bulu memang sering muncul setiap tahun, terutama saat memasuki musim hujan.

Dari hasil pemantauan Dinas Ketapang, hampir semua pohon jenis Rambai Padi di kawasan Taman Bebaya telah terinfeksi oleh hama ini. “Kira-kira memang serangan ulat bulu ini tiap tahun ada. Harapan kita hama ini bisa dikendalikan. Cuaca juga berpengaruh, karena ulat bulu senang dengan kondisi lembap dan sering hujan. Pada masa seperti ini mereka cepat sekali bertelur,” terang Gusti.

Pihak Dinas Ketapang memastikan akan segera bertindak untuk melakukan pengendalian agar populasi ulat bulu dapat ditekan dan dampak buruknya bagi warga sekitar Taman Bebaya tidak meluas. (kis)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X