PROKAL.CO, SAMARINDA-Pembangunan Pasar Pagi hingga saat ini masih dikebut oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda.
Dalam perjalanannya, proyek ini dibagi menjadi dua mata anggaran dan saat ini baru memasuki tahap kedua.
Di balik kemegahan rencana revitalisasi Pasar Pagi itu, para pedagang yang sebagian direlokasi ke Segiri Grosir (SGS) masih berjibaku mempertahankan usaha mereka.
Baca Juga: Jangan Sampai Nyesal, Matangkan Dulu Desain sebelum Pedagang Pasar Pagi Tempati Kios Baru
Sejak direlokasi tahun lalu, para pedagang menanti kepastian untuk bisa berjualan kembali di tempat asal mereka. Pasalnya sebagian besar mengaku terus mengalami penurunan pendapatan.
Salah satunya diungkapkan Jainur yang berjualan sudah sejak tahun 2010. Pemilik Toko Pakaian Aldy Rahman, ini mengaku pembelinya tidak seramai waktu berjualan di Pasar Pagi lama yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman.
“Pembeli ada saja setiap hari, tapi tidak banyak seperti di Pasar Pagi dulu,” kata Jainur. Salah satu alasan menurutnya, lantaran ketersediaan lahan parkir yang terbatas di SGS.
Biasanya pembeli akan kembali ramai saat menjelang hari-hari besar keagamaan seperti perayaan Natal dan Tahun Baru serta Idulfitri.
Baca Juga: Proyek Pasar Pagi Tahap II Baru Rampung Oktober, Pedagang Diminta Bersabar
Namun ia mengaku tetap bersyukur karena tidak perlu membayar sewa sejak direlokasi di SGS. Sebab dari Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda telah menjamin, selama masa revitalisasi Pasar Pagi berlangsung, seluruh biaya sewa dan fasilitas tidak dibebankan kepada para pedagang.
“Tempatnya nyaman, tidak panas kaya di pasar dulu. Tapi harapannya bisa berjualan ke tempat lama karena orang-orang tahunya Pasar Pagi, ya di sana,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, dalam pengerjaan tahap dua Pasar Pagi baru akan rampung pada Oktober 2025. Dalam pengerjaannya, di tahap satu lalu sudah menghabiskan anggaran Rp 290 miliar.
Sedangkan di tahap kedua ini Pemkot Samarinda kembali menggelontorkan anggaran Rp 148,5 miliar untuk melengkapi interior bangunan serta fasilitas mechanical electrical (ME) berupa perencanaan, instalasi, dan pemeliharaan sistem kelistrikan.
Baca Juga: Nelayan Hilang di Sungai Mahakam, Tim SAR Lakukan Pencarian