PROKAL.CO, Warga Palestina terus berjuang di tengah penderitaan, memantik simpati global, termasuk dari masyarakat Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur.
Namun, di balik kepedulian yang diwujudkan melalui donasi, muncul kabar tidak sedap terkait dugaan penyalahgunaan dana kemanusiaan di Balikpapan.
Baca Juga: Lima Rekomendasi Pemungutan Suara Ulang Ditindaklanjuti KPU Kaltim, Sisanya Ditelaah
Yayasan kemanusiaan lokal, sebut saja Yayasan D, diduga menyelewengkan dana donasi yang seharusnya disalurkan kepada rakyat Palestina.
Informasi ini disampaikan oleh sejumlah donatur yang mencurigai adanya ketidakwajaran dalam laporan keuangan yayasan tersebut.
Bukti dan Tuntutan Transparansi
Aliansi Pejuang Dakwah Balikpapan mengungkapkan bahwa mereka telah melaporkan temuan ini kepada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Balikpapan.
Berdasarkan laporan, dana donasi yang terkumpul sejak Januari 2023 hingga Oktober 2024 mencapai angka Rp 5,6 miliar.
Baca Juga: Perkembangan Terbaru Rekapitulasi Suara Pilkada Kalimantan Timur 2024
“Kami memiliki bukti rekening koran, catatan transaksi, hingga bukti komunikasi. Kami ingin memastikan bahwa dana yang dikumpulkan benar-benar sampai kepada yang membutuhkan,” ujar Bayu, perwakilan aliansi, Jumat (29/11).
Keanehan pada Dana Operasional
Aliansi juga menyoroti penggunaan dana operasional yayasan yang dianggap tidak wajar. Dari total Rp 5,6 miliar, sekitar 30 persen digunakan untuk operasional selama dua tahun terakhir.
“Dana operasional yang hampir mencapai 30 persen dari total donasi menimbulkan pertanyaan besar. Kami ingin mereka menjelaskan detail penggunaannya,” tegas Bayu.
Hingga kini, proses investigasi terus berjalan, dan masyarakat berharap ada kejelasan serta keadilan dalam penyaluran dana kemanusiaan.
Baca Juga: Wilayah Kalimantan Timur Berpotensi Hujan Lebat Hingga 300 mm
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya transparansi dalam pengelolaan donasi untuk menjaga kepercayaan publik.