PROKAL.CO, Pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Barat senilai Rp106 miliar kini tengah menjadi sorotan.
Proyek yang seharusnya selesai pada akhir 2024 ini, hingga pertengahan Desember baru mencapai progres 12%, jauh dari target yang ditetapkan.
Hal ini memicu kekhawatiran berbagai pihak terkait dengan penyelesaian proyek yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Balikpapan.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Gasali, menyayangkan lambatnya perkembangan proyek tersebut.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar pada Senin (16/12/2024), Gasali mempertanyakan kendala yang dihadapi dalam pembangunan.
"Apa saja yang menjadi hambatan? Tadi sudah disampaikan bahwa ada dampak sosial yang perlu diselesaikan, tapi kenapa progres fisik masih minim?" ujarnya.
Di sisi lain, Ketua Forum Masyarakat Anti Korupsi (Formak), Jericho, juga angkat bicara terkait kejelasan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan.
"Kenapa dengan nilai proyek sebesar Rp106 miliar, progresnya hanya 12 persen? Apakah ada pengawasan yang kurang maksimal?" tanyanya, sambil mendesak agar ada transparansi lebih lanjut mengenai penggunaan dana tersebut.
Ia juga menegaskan akan membawa masalah ini ke ranah hukum jika tidak ada kejelasan. Pihak kontraktor sempat menjanjikan progres 30 persen pada akhir Desember 2024.
Gasali, menanggapi janji tersebut dengan tegas, "Kalau tidak sampai 30 persen, apa jaminannya? Tentu akan ada sanksi berupa pemutusan kontrak dan tender ulang."
Jika target tersebut kembali tidak tercapai, ada kemungkinan besar kontraktor akan diganti, dan proyek akan dilelang ulang pada tahun depan.
Proyek rumah sakit ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Balikpapan Barat, mengingat kurangnya fasilitas kesehatan di daerah tersebut.
Namun, keterlambatan dan ketidakjelasan ini menimbulkan kekhawatiran apakah pembangunan rumah sakit tersebut akan benar-benar sesuai rencana atau malah mengalami penundaan lebih lanjut.
Pentingnya transparansi dan pengawasan dalam proyek besar seperti ini menjadi sorotan utama. Dengan anggaran yang besar dan ekspektasi tinggi dari masyarakat, setiap kendala dalam pembangunan perlu segera diatasi agar proyek ini tidak semakin terlambat.