Kondisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di kawasan Plaza Balikpapan menjadi sorotan. Pasalnya jembatan yang dibangun pada era Wali Kota H. Imdaad Hamid sekitar tahun 2003–2005 ini dulunya menjadi simbol modernisasi kota kini terancam.
Besi-besi penyangga mulai berkarat, catnya memudar, dan beberapa bagiannya terlihat tak lagi kokoh. Alih-alih menjadi kebanggaan, jembatan ini kini memicu kekhawatiran warga soal keselamatan dan nasib warisan kota yang terlupakan.
Baca Juga: Heboh Tapi Kocak..!! Narapidana Narkoba Disangka Kabur, Ternyata Ketiduran di Dalam Rutan Balikpapan
Kondisi ini mendapat sorotan dari DPRD Balikpapan. Anggota Komisi III, Syarifuddin Odang, menyatakan keprihatinannya dan menegaskan pentingnya tindakan cepat.
“Kalau dibiarkan terus, risikonya bisa fatal. Kita tidak boleh kehilangan ikon kota hanya karena abai terhadap perawatan,” ujarnya dengan nada tegas. Ia menyebut, Komisi III berkomitmen meninjau langsung ke lapangan guna mengevaluasi dan memastikan JPO mendapat perhatian yang layak. Jika belum ada anggaran pemeliharaan dalam APBD, pihaknya akan mendorong agar hal itu dimasukkan dalam anggaran perubahan.
Bagi Odang, JPO bukan sekadar struktur besi dan beton. Ia adalah bagian dari sejarah kota, yang tak boleh dibiarkan lapuk oleh waktu.
“Komisi III akan aktif turun ke lapangan. Kita ingin memastikan infrastruktur yang memiliki nilai historis dan strategis seperti ini tidak luput dari perhatian,” tutupnya. Kini, harapan warga Balikpapan tertumpu pada keseriusan para pengambil kebijakan. Agar JPO Plaza tak hanya berdiri sebagai pengingat masa lalu, tapi juga tetap menjadi bagian dari masa depan kota ini. (*)
