• Senin, 22 Desember 2025

Di Balikpapan, Balita 23 Bulan Hilang Terseret Banjir Gara-gara Sandal

Photo Author
- Rabu, 28 Mei 2025 | 09:33 WIB
TEMPAT KEJADIAN: Di parit inilah, korban balita terseret banjir dan hilang di RT 76 Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara. (Foto: Ono Balpos)
TEMPAT KEJADIAN: Di parit inilah, korban balita terseret banjir dan hilang di RT 76 Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara. (Foto: Ono Balpos)

 

Seorang balita 23 bulan hilang terseret banjir di Balikpapan saat hujan deras, Selasa (27/5/2025). Korban terpeleset saat mengejar sandal yang hanyut di parit. Upaya pencarian terus dilakukan hingga ke Waduk Wonorejo.

BALIKPAPAN-Hujan yang mengguyur Kota Balikpapan pada Selasa 27 Mei 2025 membawa malapetaka. Seorang balita laki-laki usia 23 bulan warga RT 76 Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara hilang terseret banjir. Korban terseret dan hilang di sungai sekitar pukul 09:00 Wita. Peristiwa memilukan tersebut dialami korban bernama M Insan Adi anak ke empat (terakhir) yang saat itu bermain bersama kakaknya Asila (9) dan seorang anak lagi.

Ketua RT 76 Ahyadi bersama kader RT 28 Amilatus menanyakan kejadian kepada Sila. Menurut Sila, saat bermain di bawah hujan, salah satu sandal Insan lepas dan masuk parit. "Paritnya sih kecil aja, cuma setengah meter dalamnya. Tapi saat itu airnya kencang karena hujan deras. Anak kecil pasti larut," ujar Ahyadi kepada Balikpapan Pos di tempat kejadian. Jarak antara rumah korban dengan tempat kejadian sekitar 500 meter.

Baca Juga: Buaya Nongkrong di Sungai Ini, Warga Diminta Hindari Aktivitas di Sekitar Sungai

 

Nah, saat sandalnya lepas, Insan mencoba mengambil yang larut di parit. Namun balita tersebut terpeleset jatuh ke parit dan terseret banjir hingga hilang. "Saat jatuh, kakaknya Sila mencoba menarik tangan korban. Namun karena licin, pengangannya lepas dan korban terseret banjir," ujar Ahyadi. Setelah menerima laporan ada balita hilang terseret banjir, Ahyadi langsung melaporkan ke berbagai pihak terkait, termasuk Basarnas.

Upaya pencarian yang dilakukan pertama adalah membuka semua cor penutup parit yang jumlahnya 6 lubang. Namun korban tidak ditemukan. Parit kecil tersebut terhubung ke sungai besar RT 76 kemudian tersambung ke waduk bendali Wonorejo Kelurahan Gunung Samarinda yang jaraknya sekitar 1,5 Km. “Kalau dilihat dari alurnya, korban bisa sampai ke waduk Wonorejo. Kami geser ke sana karena di sini tidak ditemukan,” ujar seorang anggota Basarnas.

Warga, relawan, Trantib Linmas Batu Ampar, BPBD Balikpapan, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Basarnas langsung menyisir sampai waduk Wonorejo, Kelurahan Gunung Samarinda, namun tidak ditemukan. Para petugas gabungan masih melakukan pencarian korban. Sang ayah, La Jiba sangat berharap putranya segera ditemukan dalam keadaan selamat. (Ono)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X