BALIKPAPAN- Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, yang akrab disapa Harum, mendesak Pemerintah Kota Balikpapan segera mengambil langkah konkret untuk mengurangi risiko banjir, terutama di wilayah-wilayah rawan yang kerap menjadi langganan genangan setiap kali hujan deras turun.
“Pemkot Balikpapan harus segera memitigasi potensi banjir di sini,” tegas Harum, Jumat 20 Juni 2025. Menurut Gubernur, penyebab utama terjadinya banjir diduga kuat berasal dari sistem drainase yang tidak berjalan optimal. Ia menyebut, sedimentasi dan sampah menjadi dua faktor yang menghambat aliran air.
“Perlu peningkatan pembersihan, mengangkat sedimentasi dan sampah di drainase agar aliran air bisa lancar,” ujar Harum.
Gubernur Harum menegaskan bahwa Pemprov Kalimantan Timur tidak akan tinggal diam. Ia menyatakan kesiapan pemerintah provinsi untuk memberikan dukungan penuh, baik dalam bentuk koordinasi kebijakan maupun bantuan teknis kepada Pemerintah Kota Balikpapan. “Ini harus segera kita tangani bersama, agar tidak terus berulang setiap hujan deras turun,” tuturnya.
Sebelumnya, hujan deras sejak Kamis pagi hari telah mengakibatkan banjir di setidaknya 15 titik. Tak hanya menggenangi ruas jalan utama, air juga merendam permukiman padat penduduk serta sejumlah pusat pertokoan.
Beberapa titik terdampak banjir di antaranya Gunung Samarinda, Gunung Kawi, Simpang Tiga BRI Gunung Sari, Beler, Gunung Malang, Balikpapan Baru, Gunung Guntur, Puskib, Jalan MT Haryono, Damai, Jalan Asnawi Arbain, dan kawasan Maxi Strat.
Di sejumlah lokasi, ketinggian air bahkan mencapai pinggang orang dewasa, memaksa warga mengungsi dan menghentikan aktivitas sehari-hari.
Gubernur Harum berharap, persoalan banjir di Balikpapan kota yang juga menjadi pintu gerbang dan penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak lagi menjadi rutinitas tahunan. Ia mendorong sinergi antara pemerintah daerah dan pusat untuk menyusun solusi menyeluruh.
“Balikpapan punya peran strategis dalam mendukung IKN. Masalah banjir harus segera diatasi, agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat maupun pembangunan ke depan,” pungkasnya. (*)