• Minggu, 21 Desember 2025

Isu Sewa Terpal Bikin Pantai Manggar Sepi, DPRD Balikpapan Desak Penertiban dan Pengawasan Ketat

Photo Author
- Selasa, 29 Juli 2025 | 11:50 WIB
SEPI: Lokasi Pantai Manggar kini terlihat sepi oleh pengunjung. (IST)
SEPI: Lokasi Pantai Manggar kini terlihat sepi oleh pengunjung. (IST)

 

BALIKPAPAN – Harapan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di kawasan wisata Pantai Manggar untuk meraup rezeki di akhir pekan kini sirna. Sejak mencuatnya isu penyewaan terpal oleh oknum, kawasan yang biasanya ramai pengunjung mendadak sepi.

“Biasanya Sabtu sudah ramai. Tapi kemarin saya cuma laku tiga gelas kopi,” keluh seorang pedagang saat ditemui anggota DPRD Balikpapan, Taufik Qul Rahman, dalam kunjungan pengawasan, Sabtu (26/7/2025). Wajah kecewa tampak jelas dari para pedagang yang menggantungkan harapan pada keramaian wisatawan. Menurut mereka, suasana Pantai Manggar kini jauh berbeda.

Baca Juga: Disporapar Balikpapan Tindak Dugaan Pungli di Pantai Manggar, Janji Sanksi Tegas dan Pengawasan Ketat

Taufik Qul Rahman, yang juga menjabat Sekretaris Komisi II DPRD Balikpapan, menyebut kondisi ini sebagai dampak dari kisruh praktik sewa terpal oleh oknum tidak bertanggung jawab di lingkungan UPT Pantai Manggar.

“Program pengembangan ekonomi dirusak oleh oknum-oknum tertentu. Ini tidak boleh dibiarkan,” tegasnya. Ia pun mendesak Pemkot Balikpapan, terutama Wali Kota Rahmad Mas’ud, untuk segera turun tangan. Ia menyarankan pengawasan ketat melibatkan Satpol PP, TNI, dan Polri demi menjaga ketertiban dan kenyamanan wisatawan.

“Kalau dibiarkan, dampaknya bukan hanya ke UMKM, tapi juga ke pendapatan asli daerah (PAD). Wisatawan pasti enggan datang jika suasana carut-marut,” katanya. Seorang pedagang lain yang enggan disebut namanya juga mengungkapkan rasa sedih. Ia biasa berjualan gorengan, es, dan kopi. “Sepi, Mas. Kopi saja gak laku,” ujarnya lirih.

Para pelaku UMKM berharap penataan kawasan wisata Pantai Manggar segera dilakukan. Mereka ingin suasana kembali ramai dan penuh semangat seperti dulu—saat akhir pekan menjadi musim panen rezeki.(ato/han)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: balpos.com

Rekomendasi

Terkini

X