PROKAL.CO, BALIKPAPAN- Upaya Pemerintah Kota Balikpapan dalam mempertahankan gelar Kota Layak Anak (KLA) kategori utama menghadapi tantangan pendanaan. Perbaikan sejumlah ruang bermain ramah anak (RBRA) sangat bergantung pada dana dari sektor swasta.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, Heria Prisni, menyebutkan bahwa perbaikan Taman Tiga Generasi, yang kondisinya rusak parah, dibiayai oleh dana CSR (Corporate Social Responsibility).
Baca Juga: Tingkatkan Kenyamanan Anak, Balikpapan Fokus Perbaiki Taman Bermain Rusak Demi Gelar Kota Layak Anak
"Perbaikan di Taman Tiga Generasi ini bantuan dari CSR," ungkapnya. Proyek senilai Rp300 juta ini diharapkan dapat memberikan fasilitas yang aman bagi anak-anak. Heria menambahkan, pembangunan RBRA baru kemungkinan baru bisa dilakukan tahun depan, menyesuaikan dengan ketersediaan dana dari APBD. Keterbatasan ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta untuk mewujudkan lingkungan yang ramah anak.
TAMAN DI GEREJA
Kebijakan Pemkot Balikpapan untuk mewujudkan lingkungan ramah anak tidak hanya terfokus pada fasilitas publik seperti taman kota. Dalam upaya terbaru, Pemkot juga merambah ke ranah tempat ibadah.
Kepala DP3AKB Kota Balikpapan, Heria Prisni, mengungkapkan bahwa tahun ini Pemkot melakukan perbaikan fasilitas bermain anak yang berada di area gereja. Langkah ini menunjukkan pendekatan inklusif dari pemerintah untuk memastikan semua anak, tanpa memandang latar belakang, memiliki akses ke ruang bermain yang aman dan layak.
"Tahun depan kita lihat lagi, kalau ada dana, akan ada penambahan fasilitas di lokasi lain," tambah Heria. Inisiatif ini menandai komitmen Pemkot untuk menciptakan ruang publik yang ramah anak di berbagai lokasi, tidak terbatas pada area-area umum yang biasa. (*)