BALIKPAPAN- Kesibukan di Jalan MT Haryono yang kian padat membuat Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) menetapkannya sebagai lokasi baru Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL).
Jalur vital yang menghubungkan pusat kota ke Balikpapan Baru juga Balikpapan Utara itu akan mendapat pengaturan lebih ketat demi kelancaran mobilitas warga.
Kepala Dishub Balikpapan, M Fadli Pathurrahman, menjelaskan bahwa ruas jalan dari simpang Tugu Beruang Madu hingga simpang Balikpapan Baru dipilih sebagai pilot project terbaru. “Perkembangan kawasan ini sangat pesat, arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat semakin padat. Maka diperlukan pengaturan yang lebih tertib,” katanya, Senin 25 Agustus 2025.
Penerapan KTL diharapkan mampu mengurangi kemacetan, meningkatkan disiplin pengguna jalan, serta menjamin keamanan lalu lintas. Dalam kawasan tersebut berlaku aturan khusus, seperti larangan parkir di bahu jalan, pembatasan aktivitas pengganggu lalu lintas, hingga penyesuaian jam operasional parkir.
Dishub juga menyiapkan perangkat penegakan aturan, termasuk pengempesan ban hingga penderekan kendaraan yang melanggar. “Kalau sesuai perda, parkir liar bisa dikenakan denda,” tegas Fadli.
Selain pengguna jalan, pelaku usaha juga akan diawasi. Mereka diwajibkan memiliki Analisis Dampak Lalu Lintas (andalalin) dan menyediakan lahan parkir sesuai ketentuan. Satgas pengawasan akan mendampingi sekaligus memberi arahan agar aturan benar-benar dijalankan.
Lebih jauh, kebijakan ini juga membuka peluang ekonomi. Lokasi parkir baru yang diatur secara resmi bisa menjadi sumber tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Kalau diarahkan dengan baik, penataan ini bukan hanya menertibkan lalu lintas, tapi juga mendatangkan pemasukan daerah,” ujar Fadli.
Meski demikian, Dishub menegaskan pendekatan persuasif tetap diutamakan. Edukasi bagi masyarakat dan pelaku usaha dilakukan agar pemahaman tentang pentingnya tertib berlalu lintas semakin meningkat. KTL di Jalan MT Haryono nantinya diharapkan tercipta lalu lintas yang lebih aman, nyaman, sekaligus mendukung visi kota menuju kawasan metropolitan berdaya saing tinggi. (*)
