BALIKPAPAN – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Balikpapan, Andi Sri Juliarty, menyoroti tren peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi dan diabetes yang kini mulai menempati posisi dominan setelah Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
“Hipertensi dan diabetes tidak boleh dianggap sepele. Jika dibiarkan tanpa kontrol, komplikasinya bisa berujung pada gagal ginjal hingga cuci darah, bahkan gangguan penglihatan yang menyebabkan rabun,” jelas Dio, sapaan akrabnya, Rabu 3 September 2025.
Ia menekankan bahwa komplikasi akibat PTM, termasuk stroke, berpotensi menurunkan produktivitas dan kualitas hidup masyarakat. Faktor pemicu utamanya, kata Dio, meliputi genetik, lingkungan, dan terutama pola hidup sehari-hari.
Perubahan gaya hidup generasi muda menjadi perhatian khusus. Kebiasaan mengonsumsi minuman manis, bersoda, serta makanan cepat saji, dinilai mempercepat munculnya penyakit kronis. “Bahkan ada anak muda yang sudah mengalami hipertensi dan diabetes di usia yang masih sangat muda,” ujarnya.
Meski begitu, Dio mengakui adanya sinyal positif. Tren olahraga, seperti berlari atau aktivitas fisik rutin, mulai tumbuh di kalangan generasi muda. Jika kebiasaan baik ini diimbangi dengan pola makan sehat, maka risiko PTM dapat ditekan.
IDI Balikpapan mengimbau masyarakat untuk lebih bijak menjaga pola hidup. Mengurangi konsumsi gula berlebih, memperbanyak aktivitas fisik, serta menjaga lingkungan tetap sehat menjadi langkah penting agar kesehatan masyarakat terjaga dalam jangka panjang. (*)