• Senin, 22 Desember 2025

Pukulan Berat APBD 2026: Balikpapan Alami Pemangkasan TKD Pusat Lebih dari 60 Persen

Photo Author
- Selasa, 14 Oktober 2025 | 07:58 WIB
ilustrasi APBD
ilustrasi APBD

BALIKPAPAN – Kabar buruk menghantam persiapan anggaran Kota Balikpapan. Pemerintah pusat secara resmi memangkas alokasi Transfer Keuangan Daerah (TKD) untuk Balikpapan hingga lebih dari 60 persen dari nilai yang seharusnya diterima. Kebijakan ini menjadi pukulan telak saat Pemerintah Kota (Pemkot) tengah merampungkan rancangan akhir APBD 2026.

Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono, mengungkapkan bahwa pemangkasan tersebut memaksa Pemkot untuk menghitung ulang secara total seluruh rencana keuangan yang telah dibahas sebelumnya.

“Pemerintah kota dan kabupaten lain sedang mengkaji ulang APBD 2026 yang sudah dibahas sementara menuju penetapan. Tapi dengan keluarnya Peraturan Menteri Keuangan ini, anggaran Balikpapan dipotong lebih dari 60 persen TKD,” jelasnya di Gedung DPRD Balikpapan.

Anggaran Pembangunan Anjlok Drastis

Budiono memaparkan, nilai TKD yang seharusnya diterima Balikpapan mencapai sekitar Rp1,8 triliun. Namun, dengan pemangkasan tersebut, dana yang hilang mencapai Rp1,05 triliun.

Dampak langsungnya adalah anggaran pembangunan kota diprediksi akan turun drastis. “Kalau semula anggaran pembangunan bisa mencapai Rp500 miliar, dengan pemotongan ini bisa jadi tinggal di bawah Rp100 miliar,” ujarnya.

Pemangkasan ini bukan hanya terjadi pada dana dari pusat. Dana transfer dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga diperkirakan ikut berkurang sekitar Rp200–300 miliar, mengingat provinsi pun mengalami pengurangan dana dari pusat.

Budiono menyebut kebijakan ini sebagai fenomena baru yang sangat memprihatinkan dalam hubungan keuangan pusat dan daerah. “Dulu rakyat yang demo, sekarang justru kepala daerah yang mendatangi Menteri Keuangan karena daerah kehilangan dana transfernya,” ucapnya.

Ia menegaskan, kondisi ini berpotensi besar memperlambat roda ekonomi Balikpapan. “Tahun depan kemungkinan kegiatan pembangunan bisa seret, bahkan tidak ada. Yang jalan hanya gaji ASN dan kegiatan rutin,” kata Budiono menutup pernyataannya, mengindikasikan bahwa Balikpapan akan menghadapi tahun fiskal yang sangat menantang. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X