Shin Tae-yong (STY) bisa sedikit bernapas lega, menyusul pemain yang kerap jadi andalan berpeluang tampil di Piala Asia U-23 2024.
JAKARTA – Piala Asia U-23 2023 Qatar bukan termasuk agenda FIFA. Jadi wajar, klub si empu pemain berhak untuk menolak pemanggilan yang dilayangkan negara. Kendati begitu, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Kombes Pol Sumardji memastikan kekhawatiran itu tidak akan terjadi.
Baca Juga: Apresiasi Pelatda KONI Kaltim Lebih Cepat
Beberapa waktu lalu beberapa klub sudah diajak berkomunikasi mengenai persiapan tim U-23 Indonesia jelang Piala Asia U-23. Rencananya tim U-23 Indonesia pada 31 Maret akan menggelar pemusatan latihan di Dubai.
“Nah, prinsipnya, pertemuan dengan teman-teman klub banyak yang men-support. Insyaallah lokal (pemain yang berkarier di dalam negeri, Red) aman,’’ ujar Sumardji.
Anggota Komite Eksekutif PSSI itu menambahkan, para klub mendukung tim U-23 Indonesia berlaga di Piala Asia U-23 2024 Qatar. Sebab, peluang tim U-23 Indonesia untuk berprestasi di ajang itu besar. Sebelas pemain tim U-23 merupakan penggawa tim senior Indonesia di Piala Asia 2023 Qatar.
Yaitu, Ernando Ari Sutaryadi (21 tahun); Elkan Baggott (21); Rizky Ridho (22); Pratama Arhan (22); Justin Hubner (20); Marselino Ferdinan (19); Witan Sulaeman (22); Ivar Jenner (20); Rafael Struick (20); Hokky Caraka (19); dan Ramadhan Sananta (21).
“Mereka mendukung karena memang ini momentum yang sangat baik. Dengan skuad U-23 yang ada, kami berharap tim Garuda bisa terbang tinggi,’’ tegas chief operating officer (COO) Bhayangkara Presisi Indonesia FC tersebut.
Terkait daftar pemain yang akan dipanggil, Sumardji belum dapat mengungkapkan secara detail. Namun, mantan Kasubdit Registrasi dan Identifikasi Ditlantas Polda Metro Jaya itu memastikan tidak ada klub yang pemainnya dipanggil lebih dari tiga pemain.
“Saya sudah lihat satu per satu. Dari Bhayangkara FC ada Witan Sulaeman dan Titan Agung. Saya kira ini tidak ada masalah untuk Bhayangkara FC. Ini kan untuk negara juga. Kami jalani apa pun hasilnya di Liga 1 nanti,’’ terang Sumardji.
Meski demikian, Sumardji belum bisa tenang. Sebab, sementara ini baru pemain yang berlaga di kompetisi domestik yang dipastikan aman. ’’Yang menjadikan pembicaraan intens itu adalah teman-teman yang main di luar negeri,’’ ungkap mantan Kapolresta Sidoarjo tersebut.