3. Asosiasi Sepakbola Bahrain terkejut dengan banyaknya ancaman pembunuhan yang diterima anggota tim nasional di akun media sosial pribadi - langkah yang merefleksikan penghinaan publik Indonesia kepada kehidupan manusia.
Masalah ini belum pernah terjadi sebelumnya di stadion-stadion olahraga dan sangat jauh dari semangat olahraga, di mana mutual respek dan apresiasi di antara para anggota.
Asosiasi menolak mengekspos kehidupan anggota tim nasional dari segala bahaya, terutama sejak aksi yang dilakukan fans Indonesia sangat tak bisa diterima dan tidak benar, dan tak ada hubungannya dengan anggota sepakbola.
Sementara itu Asosiasi Sepakbola Bahrain, bekerja sama dengan beberapa sektor negara, sesuai dengan kemampuannya, telah memberikan fasilitas yang dibutuhkan untuk masuknya fans Indonesia ke Bahrain dalam rangka mendukung negara mereka melawan tim nasional kami, dengan jumlah mencapai 2.000 penggemar, termasuk memfasilitasi prosedur memasuki stadion pada hari pertandingan dan mengalokasikan tempat yang layak, dengan sikap yang konsisten dengan standar dan persyaratan yang sesuai dengan regulasi kualifikasi.
4. Di kala asosiasi mengkonfirmasi penolakan mereka terhadap kampanye ofensif, serangan siber, dan kalimat-kalimat mengancam, asosiasi akan menggunakan organisasi-organisasi internasional, HAM, dan organisasi Islam, selain asosiasi jurnalis; untuk menjadi saksi atas potensi resiko yang dihadapi tim, serta untuk menunjukkan apa yang ditinggalkan dalam kampanye ini dalam hal mencemarkan tujuan mulia sepakbola internasional yang berdasarkan pada saling menghormati dan sikap sportivitas yang tinggi. (*)